Masyarakat Diminta Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19
Abadikini.com, JAKARTA – Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan potensi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia masih mengintai.
Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk terus mewaspadai risiko lonjakan kasus, terlebih saat protokol kesehatan diabaikan.
“Kita masih harus berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga pada natal dan tahun baru yang akan datang,” ungkap Luhut dalam konferensi pers PPKM, Senin (18/10/2021).
Luhut memprediksi, jika akhir tahun tak ada lonjakan kasus Corona yang signifikan, kemungkinan besar di tahun depan COVID-19 sudah menjadi endemi.
Pemerintah juga kini diketahui tengah mengusahakan ketersediaan obat antivirus COVID-19, termasuk obat oral Molnupiravir besutan perusahaan farmasi AS Merck and Co.
“Kalau bisa lampaui Nataru ini dengan baik, berarti kita sudah masuk endemi, saat itu kita harapkan sudah ada obat antivirus untuk ini,”.
“Pak presiden ingatkan sudah banyak kegiatan yang kadang-kadang mengabaikan protokol kesehatan, misalnya pernikahan ataupun tempat pariwisata. Kami imbau agar seluruh masyarakat tetap patuh,” kata Luhut.
Sebelumnya, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr Adib Khumaidi mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia sudah melewati gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Adib menjelaskan, berdasarkan beberapa ahli menyebut gelombang pertama terjadi pada Agustus 2020 pasca libur lebaran, lalu gelombang kedua pada Januari-Februari 2021 pasca libur akhir tahun, dan Juli-Agustus 2021 pasca libur lebaran ditambah serangan varian delta.
“Kita sebenarnya sudah mengalami gelombang ketiga, ada beberapa pakar yang berbeda pendapat mengatakan bahwa sebenarnya kita sudah melalui gelombang ketiga, karena gelombang kedua itu dianggap pada Agustus tahun lalu, jadi di Juli itu kemarin sudah masuk gelombang ketiga,” kata Adib dalam diskusi virtual, Sabtu (16/10/2021).
Oleh sebab itu dia berharap tidak ada lagi tenaga medis yang meninggal dunia akibat pandemi Covid-19, situasi pandemi yang kini semakin membaik harus dipertahankan oleh semua pihak agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus.
“Jika kita tetap bisa menjaga kewaspadaan, mudah-mudahan tidak ada lagi teman sejawat dan guru-guru kita yang meninggal saat ada Covid-19,” tuturnya.