WNA Dibuat Bingung dengan Aturan Pencegahan Covid-19 di Korea Selatan
Abadikini.com, JAKARTA – Guna menghadapi bahaya penyebaran virus Covid-19 yang semakin menjadi-jadi Korea Selatan (Korsel) memperketat warga asing untuk masuk wilayahnya terlebih varian omicron yang terus menyerang manusia.
Bahkan WNA kesulitan untuk masuk ke tempat-tempat seperti restoran, cafe dan bioskop.
Korea Selatan mengakui status imunisasi vaksin virus corona, yang didapatkan warga negara Korea Selatan di luar negeri, namun tidak dengan WNA yang suntik vaksin Covid-19 di luar Korea. Kebijakan tersebut dimulai pada Senin (6/12/2021).
Mengutip Reuters pada Selasa (7/12/2021) kelonggaran aturan (boleh masuk cafe, restoran dan bioskop) hanya diberikan pada WNA yang masuk ke Korea Selatan untuk tujuan bisnis, kuliah atau misi kemanusiaan, itu pun mereka harus karantina mandiri lebih dulu.
Sejumlah WNA dari Eropa dan Amerika Serikat, yang punya izin tinggal di Korea Selatan, mendapatkan imunisasi vaksin virus corona pada awal 2021 atau saat vaksin Covid-19 di Korea Selatan belum masuk. Permasalahan yang mereka hadapi adalah mereka tidak berhak menjalani karantina mandiri sehingga sulit kalau mau masuk ke café, restoran dan bioskop.
Berbeda dengan orang yang ke Korea Selatan untuk tujuan bisnis, kuliah atau misi kemanusiaan, yang harus menjalani karantina mandiri agar bisa bergerak bebas saat di Korea Selatan.
Masih belum jelas berapa banyak orang yang terdampak dengan pengetatan aturan ini. Namun permasalahan ini telah menjadi perhatian sejumlah kantor Kedutaan Besar asing di Negeri Gingseng tersebut.
“Kami beradu pandangan agar dilakukan evaluasi atas aturan ini demi memastikan adanya perlakuan yang sama bagi WNA dan warga negara Korea Selatan yang mendapat imunisasi vaksin virus corona di luar negeri,” kata Stephen Burns, Juru bicara Kedutaan Besar Inggris di Seoul.
Sedangkan kantor Kedutaan Besar Australia berencana menghubungi Pemerintah Korea Selatan untuk menanyakan permasalahan ini dan terus meminta mereka agar mengubah kebijakan. Lembaga Korea Disease Control and Prevention Agency mengatakan kebijakan ini hanya berdampak pada segelintir orang dan penting diberlakukan mengingat kasus Covid-19 di negara itu sedang naik.