Pesawat NASA Berhasil “Sentuh” Matahari
Abadikini.com, JAKARTA – Pesawat luar angkasa milik NASA, Parker Solar Probe dikabarkan telah terbang melalui lapisan luar Matahari yang dikenal sebagai Corona pada 28 April 2021. Hal ini merupakan yang pertama dalam sejarah manusia.
Matahari memiliki lapisan luar yang disebut Corona dan pesawat ruang angkasa NASA Parker Solar Probe dilaporkan telah melintasi area tersebut.
Parker Solar Probe telah berhasil terbang melalui korona matahari, atau atmosfer bagian atas untuk mengambil sampel partikel dan medan magnet yang telah diumumkan melalui Review Letters
“Parker Solar Probe ‘menyentuh Matahari’ adalah momen monumental untuk ilmu surya dan prestasi yang benar-benar luar biasa,” kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA, Rabu (15/12/2021).
Menurut Thomas, tonggak sejarah ini tidak hanya memberi manusia wawasan yang lebih dalam tentang evolusi Matahari dan dampaknya terhadap tata surya, tetapi semua yang dipelajari tentang bintang ini sendiri juga mengajarkan lebih banyak tentang bintang-bintang di alam semesta lainnya.
Ternyatan, Matahari bukanlah bola padat di ruang angkasa, melainkan terdiri dari lapisan luar tipis yang mirip dengan atmosfer yang dikenal sebagai Corona. Corona adalah tempat material tiupan Matahari yang masih berada dalam tarikan magnet Matahari, sehingga tidak dapat lepas ke luar angkasa.
Material Matahari yang keluar dari Corona akan menjadi angin Matahari. Namun, garis pemisah antara Corona dan angin Matahari tidak sejelas menggambar lingkaran. Batas sebenarnya dari lapisan luar Matahari disebut Alfvén Critical Surface (ACS), dan sampai sekarang, tidak jelas di mana sebenarnya ACS itu berada.
Lintasan Corona hanya berlangsung selama beberapa jam, namun Corona akan semakin meluas ke luar sejalan dengan siklus 11 tahun Matahari yang mulai meningkat. Ini memberikan banyak peluang bagi Parker Solar Probe untuk terbang melewati wahana itu lagi.
“Kami sepenuhnya mengharapkan bahwa, cepat atau lambat, kami akan menghadapi Corona setidaknya untuk jangka waktu yang singkat,” kata Justin Kasper, profesor dan wakil kepala teknologi di BWX Technologies University of Michigan. “Tapi sangat menarik bahwa kita sudah mencapainya,” ungkapnya.