Said Didu Yakin Proyek Ibu Kota Negara Bakal Mangkrak Seperti Hambalang??
Abadikini.com, JAKARTA – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu berseloroh bahwa Proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang dikerjakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mangkrak.
“Perkiraan saya, proyek IKN akan mengkrak seperti proyek lainnya yang tidak diawali dengan study kelayakan,” tulis Said Didu di Twitter seperti dilihat pada Kamis (20/1/2022).
Said Didu menilai potensi proyek tersebut akan mangkrak lantaran terkesan seperti terburu-buru dan tidak adanya study kelayakan terlebih dahulu.
Pernyataan ini juga merupakan bentuk persetujuan Said Didu pada pernyataan peneliti Indef, Nailul Huda yang mengingatkan bahwa IKN berpotensi mangkrak dan menjadi museum pembangunan paling besar di tanah air. Hal itu jelas akan terjadi jika APBN tidak mampu menopang pembiayaan dan investor tidak tertarik dengan pembiayaan IKN.
Said Didu merasa yakin prediksinya akan kembali akurat seperti prediksi lain yang dia sampaikan sebelumnya.
“Silakan publik mencatat mention saya ini. 2012 saya mention bahwa mobil Esemka adalah bohong. 2016 saya mention KA cepat tidak baik dan tidak layak serta jalan tol akan rugi,” cetus Said Didu sambil meledek.
Said Didu mengklaim prediksinya sangat tepat. Potensi lainnya adalah kondisi politik Indonesia yang sangat dinamis sehingga bisa menjadi mimpi buruk bagi pemerintahan Presiden Jokowi Proses pembangunan IKN bisa terhalang dengan adanya kebijakan politis yang dilakukan pemerintahan selanjutnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa juga menyampaikan dalam program acara di Kompas TV bertemakan ‘Ibukota Baru Untuk Siapa?’ pada Rabu (19/1) malam Suharo mengakui kalau undang-undang di Indonesia terbuka untuk direvisi ketika kekuatan politik pemerintahan selanjutnya berubah. Sehingga proyek pembangunan ibu kota baru berpeluang untuk mangkrak pada pemerintahan selanjutnya.
“Itu keputusannya politik silakan itu terbuka memang. Kan ada hitung-hitungan teknokratik para politisi. Saya kan juga politisi, kita juga harus berpikir teknokratik kita mesti hitung jelas. Jangan sampai kemudian sesuatu yang aset ini menjadi mangkrak,” paparnya.
