Keluh Kesah SPG Cantik di Moto GP Mandalika Soal Harga Tiket Penginapan Yang Begitu Mahal
Abadikini.com, JAKARTA – Perhelatan Moto GP Mandalika 2022 pada Minggu (20/3/2022) kemarin menyimpan cerita. Salah satunya harga tiket penginapan yang meroket tajam.
Berdasarkan pengakuan para usher atau SPG yang bertugas di Mandalika, hotel-hotel maupun homestay dadakan, harga per malamnya menjadi tidak masuk akal.
Ini kemudian dikeluhkan oleh sebagian penonton maupun para staf yang bertugas di area sirkuit Mandalika, terutama mereka yang berasal dari luar Lombok.
Melansir dari laman otosiacom, Rabu (23/3/2022) kabarnya harga penginapan naik hingga 300%. Salah satu SPG operator selular terpaksa memilih rumah penduduk sebagai tempat penginapan.
SPG asal Malang yang tidak mau disebut namanya ini menyatakan tidak memilih menginap di hotel-hotel kelas melati. Ia Bersama teman-teman seprofesinya mengontrak di rumah penduduk agar lebih irit selama MotoGP Mandalika berlangsung.
“Mahal benar Mas. Masak biasanya semalam Rp 400 ribu, sekarang naik jadi Rp 1,5 juta sampai Rp 1,7 juta per malamnya. Kan ini masih pandemi, harusnya lebih murah. Saya dapatnya di Mataram, kira-kita sejam dari sirkuit,” ungkapnya.
Lain halnya Dewi, usher asal Bali yang bertugas di VIP Deluxe Class sirkuit Mandalika. Lantaran harga hotel membumbung tinggi, dia terpaksa diinapkan oleh event organizernya di rumah penduduk yang disewa.
Ia dan teman-temannya menginap di kamar-kamar rumah penduduk. Setiap kamar diisi 2 hingga 4 SPG. Apalagi dia dan teman-temannya cuma dibayar Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu sehari dalam event MotoGP Mandalika.
“Kalau hotel selain sudah penuh semua, sewa rumah lebih murah. Kebetulan dapat yang lumayan bagus. Modelnya per kamar, satu kamar ditempatin 2 sampai 4 orang,” ujar Dewi yang menempuh jalur darat, baik berangkat maupun pulang dari Bali ke Lombok dan sebaliknya.
Mereka yang menginap di daerah Selong Belanak, Lombok, mengaku membayar hotel dengan harga lebih tinggi. Dari normalnya per malam Rp 500 ribu, melonjak menjadi Rp 3 juta per malam.
“Katanya normalnya sih Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu. Pas ada MotoGP, naik jadi Rp 3 juta semalam,” kata Arif, salah satu pegawai yang bekerja untuk sebuah brand otomotif asal Malaysia, yang kebetulan membuka booth di area luar sirkuit. Ia dan temannya mengisi satu kamar berdua.