Honda Rencanakan Produksi Jutaan EV Pada 2030
Abadikini.com, JAKARTA – Honda Motor Co berencana untuk membangun jutaan kendaraan listrik (EV) pada tahun 2030 dengan menggunakan tiga platform khusus baru, dengan satu di antaranya akan dikembangkan bersama dengan mitra Amerika Serikat, General Motors Co.
Kepala Elektrifikasi Global Honda Shinji Aoyama mengatakan kepada Reuters, dikutip Senin (25/4/2022) bahwa perusahaan akan memperkenalkan kendaraan komersial listrik mini di Jepang pada tahun 2024, yang dibangun di atas platform EV kecil baru.
Langkah ini akan diikuti oleh model listrik ukuran penuh di Amerika Utara pada tahun 2026, pada platform besar baru.
Kedua platform akan digunakan untuk model lain.
Aoyama mengatakan platform ketiga, yang dia gambarkan sebagai “ukuran sedang”, akan dibagikan dengan General Motors, mulai tahun 2027.
Kedua perusahaan pada awal April mengatakan mereka akan bersama-sama mengembangkan “kendaraan listrik yang terjangkau” untuk pasar global, tetapi merilis beberapa rincian lainnya.
“Apakah mereka akan didasarkan pada arsitektur Honda atau pada platform GM belum diputuskan,” kata Aoyama.
“Kami belum memutuskan tanaman mana (atau) apa yang akan diproduksi. Tapi kami akan berbagi tagihan proses untuk manufaktur, untuk memungkinkan mobil diproduksi di pabrik Honda atau GM,” imbuhnya.
GM sedang membangun dua SUV listrik premium untuk Honda di Amerika Utara, mulai tahun 2024, berdasarkan platform EV khusus yang menopang GM Cadillac Lyriq.
Aoyama mengatakan Honda telah setuju untuk menggunakan baterai Ultium generasi berikutnya dari GM, meskipun spesifikasinya belum final.
Namun, pembuat mobil Jepang tidak memiliki rencana untuk berpartisipasi dalam usaha patungan baterai Ultium GM dengan LG Energy Solution Korea Selatan, katanya.
Honda mengatakan pihaknya berencana untuk membangun dua juta kendaraan listrik secara global pada tahun 2030, termasuk model menengah yang dikembangkan bersama GM.
Aoyoma mengatakan Honda menargetkan produksi Amerika Utara sebesar 750-800 ribu kendaraan listrik pada tahun 2030, dan hampir sama di China, dengan 400-500 ribu lainnya di Jepang dan pasar lainnya.
sumber: Antara