Cerita Warga Pemburu Tawur di Jembatan Sewo Indramayu
Abadikini.com, KARAWANG – Momen mudik hingga jelang Lebaran menjadi keuntungan bagi warga pemburu tawur di Jembatan Sewo, Indramayu, Jawa Barat.
Tawur atau sawur merupakan tradisi melempar atau menyebarkan sesuatu, baik uang atau barang, agar diambil orang atau warga sekitar sebagai ungkapan rasa syukur.
Pengendara kendaraan atau pemudik biasanya melakukan tawur ketika melewati Jembatan Sewo, Indramayu.
“Sekarang sudah dibolehin mudik jadi ramai orang lewat sini. Jadi banyak lah dapatnya lumayan,” ungkap Atini kepada ANTARA, Minggu (1/5/2022).
Atini mengatakan bahwa tradisi ini sudah ada sejak dahulu kala. Meskipun sambil membawa anak, Atini mengaku tidak takut berada di pinggir jalan sebagai pemburu tawur.
“Ini tradisi sudah dari dulu begini. Namanya Tawur Geprak gitu. Ada sih takut (tertabrak kendaraan), tapi banyak teman-teman jadi nggak takut, sambil nungguin maghrib jadi ke sini,” katanya.
Sebagian orang juga percaya bahwa dengan tawur atau berbagi maka perjalanannya diberkati dan selamat sampai tujuan.
“Jadi melempar uang untuk biar jaga-jaga kita selamat, gitu,” lanjutnya.
Sehari-hari Atini merupakan seorang ibu rumah tangga. Sementara suaminya bekerja sebagai seorang buruh.
Dia juga mengaku baru menjadi pemburu tawur di momen mudik dan Lebaran tahun ini. Sebab sebelumnya, tradisi ini sempat meredup karena pandemi COVID-19.
Selain itu, Atini juga mengatakan bahwa sebenarnya terdapat larangan dari aparat setempat untuk melakukan tawur sebab berisiko menyebabkan kecelakaan. Kendati demikian, warga pun tetap melakukan tradisi ini hingga tetap ada sampai saat ini.
“Larangan ada, cuma begitu polisi jauh pada balik lagi. Berharap sih (banyak yang lempar). Kalau dilempar senang saja gitu. Anak cucu cicit pengen ikut ya sudah saya bawa aja,” pungkasnya.
Sumber: ANTARA