Waspada, PMK Tengah Mewabah di Jawa Timur
Abadikini.com, JAKARTA – Ribuan sapi di Jawa Timur dilaporkan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam sepekan terakhir.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dapat ditularkan dari hewan ke hewan maupun kepada manusia dengan sejumlah metode, mulai dari inseminasi buatan hingga pernafasan.
“Hewan peka tertular melalui jalur inhalasi, ingesti dan melalu perkawinan alami ataupun buatan. Metoda penularan yang umum adalah melalui kontak dan pernafasan (aerosol),”
Dikutip dari modul kesiagaan darurat veteriner Indonesia yang dibuat Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Kamis (12/5).
Diketahui, PMK kembali mewabah usai pertama kali masuknya ke Indonesia pada 1887 di Malang, Jawa Timur. Kejadian wabah terakhir terjadi di pulau Jawa pada 1983.
Hewan yang dapat menularkan virus PMK antara lain, sapi, kerbau, domba dan babi. Sejumlah besar virus terdapat dalam jaringan, sekresi dan eksresi sebelum dan pada waktu timbulnya gejala klinis.
Kementerian Pertanian menuturkan sejumlah kasus penularan terjadi melalui, pertama, inseminasi buatan.
“Berdasarkan percobaan, PMK dapat ditularkan melalui inseminasi buatan dari semen (sperma) hewan tertular PMK,” dikutip dari modul tersebut.
“Virus PMK ditemukan pada senen dari mulai 4 hari sebelum timbul gejala klinis sampai 37 hari setelah munculnya gejala klinis. Virus masuk ke dalam semen pada saat viremia (kondisi kadar virus tinggi dalam darah) atau karena adanya lesi di sekitar preputial (pada lipatan kulit depan alat kelamin mamalia),” ujarnya.