Awod Sayangkan Polres Bogor sebut Pelaku Penculikan Anak Eks Napi Teroris
Abadikini.com, JAKARTA – Pelaku penculikan 12 anak di kawasan Jakarta hingga Bogor Abis Rizal Afif (28) yang telah diamankan oleh jajaran kepolisian Polres Bogor, mengaku sebagai Eks Napi Teroris (Napiter), pengakuan tersebut dipublikasikan dan marak diberitakan bahwa pelaku pernah ikut pelatihan selama 7 bulan di poso, terlibat peristiwa bom sarinah dan kerusuhan di Bawaslu.
Pemberitaan ini terlanjur marak dimedia sebelum Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastilan bahwa penculik 12 anak yang diberitakan tersebut, bukan mantan narapidana terorisme (Napiter), sebagaimana pernyataan dari Direktur Pencegahan BNPT Brigjend Ahmad Nurwakhid “penculik tersebut hanya mencari popularitas” kata beliau.
Atas kejadian ini, Awod SH, Pembeina Yayasan Gema Salam sebagai Lembaga yang mewadahi para Mantan Narapidana Teroris sangat menyayangkan kepada Polres Bogor sebutkan sangpelaku sebagai Eks Napi Teroris (Napiter). Sebab menurut dia, melalukan pembinaan terhadap para eks napi teroris ini tidak mudah, kalau ada pemberitaan semacam ini kami sangat dirugikan.
“Banyak hal-hal baik dan bermanfaat yang sudah dan sedang kita lakukan bersama dengan para mantan teroris selama ini, baik kegiatan sosial maupun kegiatan keagamaan, juga kegiatan – kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta kepada NKRI, itu saja kami merasa masih belum bisa diterima secara utuh oleh publik, apalagi ada pemberitaan dengan stigma negatif seperti ini,” kata Awod dalam keterangannya, Sabtu (14/5/2022).
Untuk itu, Awod menyarankan, ada baiknya kepolisian, dalam hal ini Polres Bogor tidak gegabah dalam mempublikasi sebuah keterangan pelaku tindak kejahatan, apalagi keterangan yang belum didalami sudah dipublikasi.
“Jangan memburu popularitas dengan mengeksploitasi mantan napi teroris. Jujur saya sangat heran dengan pemberitaan yang dipublikasi oleh Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena dengan sangat dini ini, maksudnya apa?,” ujar Awod seraya bertanya.
Dia me jelaskan, dalam melakukan pembinaan kepada para mantan napi teroris selama ini, yang kami butuhkan terutama adalah dukungan dari semua pihak, memberikan kepercayaan kepada mereka yang telah kembali ke NKRI.
“Itu adalah keniscayaan, membesarkan hatinya, mensuport dengan segala potensi yang dimiliki, dan menjauhkan dari stigma negatif, stigma ini, sekecil apapun harus kita hindari,” jelas Awod.
Pada kesempatan ini, dirinya mengajak kepada semua pihak untuk mendukung visi misi Yayasan Gema Salam dalam mengajak seluruh Eks.
“Napi Teroris dan orang – orang yang rentan terpapar terorisme, untuk kembali ke NKRI, kembali secara totalitas dan menjadikan manusia yang membawa manfaat bagi Bangsa dan Negara Indonesia ini,” tegas Awod.
Misi yang berat ini menur Awod, tidak mungkin di wujudkan Yayasan Gema Salam tanpa ada dukungan dari semua pihak.
“Visi yang kami emban ini tidak mungkin terlaksana tanpa adanya kepercayaan semua pihak, namun apabila ada dukungan dan kepercayaan dari semua pihak, InsyaAllah visi misi kami akan dapat terlaksana, sebagaimana kami cita dan cintakan,” harapnya.