Gegara Ini Saham Twitter Anjlok
Abadikini.com, NEW YORK – Penundaan akuisisi Twitter oleh bos Tesla, Elon Musk, menyebabkan harga saham Twitter anjlok hingga hampir sepuluh persen pada Jumat (13/5).
Pada akhir perdagangan di Wall Street Jumat waktu setempat, harga saham Twitter anjlok hingga 9,69 persen. Harga saham perusahaan media sosial tersebut berakhir di level 40,7 dollar AS.
Mengutip dari Kompas.com, turunnya harga saham Twitter sejalan dengan penurunan kapitalisasi pasar Twitter menjadi 9 miliar dollar AS.
Saham Twitter bahkan sempat mengalami penurunan hampir 13 persen setelah mencapai level tertingginya pada April 2022.
Melalui cuitannya, Musk mengaku menunda akuisisi Twitter karena sedang menghitung jumlah akun palsu di Twitter.
Namun, beberapa saat setelah itu, Musk mengatakan bahwa ia berkomitmen dengan akuisisi.
“Kesepakatan Twitter untuk sementara ditangguhkan, karena (kami sedang -red) menghitung akun palsu yang memang mewakili kurang dari 5 persen pengguna,” tulis Musk dalam cuitannya.
Meski Elon Musk sudah menyatakan komitmen untuk mengakuisisi media sosial yang berdiri sejak 2006 itu, investor khawatir kesepakatan tersebut tidak akan mencapai garis akhir.
Setidaknya masih perlu waktu berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan, meskipun para petinggi di Twitter sudah menyetujui akuisisi tersebut.
Di sisi lain, tidak ada jaminan bahwa akuisisi itu akan terjadi. Namun, Musk harus membayar biaya perpisahan senilai 1 miliar dollar AS, jika memilih untuk tidak melanjutkan kesepakatan.
“Pasar sedikit kurang percaya diri bahwa kesepakatan itu akan tercapai karena tantangan regulasi dan ini adalah interpretasi yang sangat cepat dari pergerakan saham,” kata Mark Mahaney, analis di Evercore ISI.
Sementara itu, CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan, pihaknya masih mengharapkan kesepakatan dengan Elon Musk akan tercapai.
Meski begitu, jika Musk mengurungkan niatnya, Agarwal menulis bahwa dirinya akan tetap bertanggung jawab untuk memimpin dan mengoperasikan Twitter.
“Selama saya berharap kesepakatan akan tercapai, kita harus bersiap untuk semua skenario dan selalu melakukan apa yang benar untuk Twitter. Saya bertanggung jawab untuk memimpin dan mengoperasikan Twitter, dan tugas kami adalah membangun Twitter yang lebih kuat setiap hari,” kata Agarwal melalui Twitter, Sabtu (14/5) kemarin.