Strawberry Moon Terjadi Besok, Bisa Diamati Langsung
Abadikini.com, JAKARTA – Fenomena Purnama Stroberi Super akan muncul di Indonesia, Selasa (14/6) besok. Masyarakat Indonesia pun tidak perlu peralatan khusus untuk menyaksikannya.
Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan masyarakat cukup arahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu yang telah ditentukan.
Dia mengatakan fenomena strawberry full moon ini bisa diamati tanpa perlu bantuan alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikan dalam bentuk foto maupun video.
Andi menjelaskan fenomena purnama stroberi super akan berlangsung pada 14 Juni 2022, tepatnya pada pukul 18.51 WIB/ 19.51 WITA/ 20.51 WIT, pada jarak 357.368 kilometer.
“Untuk menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup arahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Fenomena ini bisa diamati tanpa perlu bantuan alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto ataupun video,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi BRIN.
Purnama Stroberi Super merupakan salah satu dari tiga fenomena langka yang akan hadir di Indonesia dari 14 Juni hingga 14 Juli. Dua fenomena lainnya yaitu, Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Supermoon), dan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon).
Terkait penamaan, Strawberry Moon diambil dari The Farmer’s Almanac (Almanak Petani Amerika). Di bulan Juni, para petani biasanya memanen buah stroberi, sementara pada bulan juli rusa jantan muda mulai tumbuh tanduknya.
“Jadi penamaan ini sebenarnya berasal dari penanda musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika,” jelas Andi.
Lebih lanjut, Andi menuturkan seperti pada fase bulan baru pada umumnya, fenomena purnama stroberi super ini juga dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari biasanya.
“Pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juni dan 14 Juli, sehingga disarankan bagi nelayan untuk tidak melaut di dua hari sebelum dan dua hari sesudah puncak fenomena ini,” ungkapnya.