Alamak, 4 Ustadz Ponpes Kembali Gagahi Belasan Santriwati, Guntur Romli: ‘Pelaku Harus Diseret’
Abadikini.com, JAKARTA – Mohamad Guntur Romli angkat suara soal pencabulan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) di Depok
Ia menyayangkan informasi yang tak menyebut secara gamblang nama ponpes tersebut.
“Harusnya disebut nama Ponpesnya, agak masyarakat tahu unt hindari korban lain. Apalagi Ponpes berusaha melindungi pelaku. Pelaku harus diseret. Tutup saja Ponpes yg lindungi pencabulan!,” ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya Kamis (30/6/2022).
Politisi PSI ini menyebut bahwa kasus seperti ini biasanya ponpesnya yang bermasalah.
“Kalau berkaca dr kasus2 sblumnya, biasa Ponpes sejenis itu enggak jelas, Ponpes baru, atau izin bermasalah,” paparnya.
Pria kelahiran 17 Maret 1978 ini meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk turun tangan mengatasi masalah tersebut.
“Ini merusak nama baik Ponpes. @Kemenag_RI mesti turun tangan.
Sebelumnya tiga orang santriwati berusia 8-11 tahun menjadi korban pencabulan ustaz di sebuah pondok pesantren di Depok, Jawa Barat.
Total ada 5 pelaku yang diduga melakukan perbuatan cabul itu, 4 di antaranya adalah ustadz.
“Pelaku ada lima orang dari pondok pesantren itu. Empat ustadz dan satu kakak kelas mereka yang di bawah umur,” kata pengacara korban, Megawati, di Polda Metro Jaya dikutip dari detikcom, Kamis (30/6/2022).
Megawati mengatakan aksi cabul para pelaku telah terjadi dalam satu tahun terakhir.
Aksi itu baru terungkap sepekan lalu, ketika para korban pulang ke rumah orang tuanya. Diketahui, para korban selama ini mondok di ponpes tersebut.