Indonesia Diprediksi akan segera Masuki Fase Puncak Pandemi Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Abadikini.com, JAKARTA – Indonesia diprediksi akan segera masuki fase puncak pandemi, untuk gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Sejak ditemukan pertama kali di Bali, bulan Juni 2022, subvarian tersebut menimbulkan kacamata waspada pemerintah kembali aktif.
Kendati tetap dibarengi dengan angka kesembuhan yang tinggi, kasus positif dan aktif justru alami peningkatan kembali.
Alih-alih berganti status menjadi endemi seperti prediksi sebelumnya, kini protokol kesehatan (prokes) di kalangan masyarakat kembali dianjurkan untuk diperketat.
Pada 29 Juni lalu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sudah memperingatkan puncak kasus Covid-19 Omicron varian baru BA.4 dan BA.5, terutama di wilayah ibu kota DKI Jakarta.
Dia mengatakan, kasus positif subvarian baru tersebut bisa sampai di angka 25.000 kasus per hari. Perhitungan ini dilandaskan pada pantauan varian tersebut di negara lain.
Pernyataan itu muncul di sela-sela acara Penyambutan Kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman, di Istana Bogor, Jawa Barat, Juni 2022.
“Kita percaya nanti akan ada kenaikan mungkin maksimumnya 25 ribu per hari,” kata Menkes Budi dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Ahad (3/7/2022).
Menkes Budi melanjutkan bahwa dalam waktu dekat, laju kasus Covid-19 akan segera mencapai puncaknya di Provinsi DKI Jakarta.
“Jakarta yang paling banyak kena Omicron. Kalau kata saya, Jakarta sebentar lagi sampai puncaknya,” kata Menkes Budi dalam keterangan pers, 29 Juni, di Gedung Kemenkes RI Jakarta Selatan.
Menurut Budi, situasi itu bukan hal yang mengagetkan jika menilik gelombang Delta Juli 2021.
Pasalnya puncak kasus Covid-19 di tingkat populasi terjadi ketika dominasi varian virus sudah di atas 80 persen dari total populasi.
Menanggapi prediksi itu, Kepala Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ni Luh P Indi Dharmasanti dorong capaian vaksinasi booster secepat mungkin.
Booster atau dosis penguat vaksin Covid -19 adalah cara pamungkas merespons angka kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
“Perlu peningkatan pencapaian vaksinasi booster,” kata Indi, menanggapi prediksi puncak kenaikan kasus Covid-19.
Indi juga mengingatkan pentingnya memperkuat pemeriksaan (screening) dan pengujian Covid-19 terutama bagi kelompok berisiko atau rentan.
Adapun penerima suntikan vaksin Covid-19 dosis penguat di Indonesia mencapai angka 50.898.137 orang, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid -19 per Sabtu, 2 Juli 2022.