Dibantu Kader PBB, Fina Warga Tak mampu Pulau Merbau Akhirnya Bisa Bersekolah
Abadikini.com, SELATPANJANG – Fina, anak pasangan Merum dan Ani, warga suku akit di Desa Centai, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, terlihat bahagia saat kader Partai Bulan Bintang (PBB), Fita Sabatini datang langsung ke rumahnya menyerahkan bantuan peralatan sekolah.
Sebelumnya Fina sempat merasa putus asa untuk dapat melanjutkan sekolahnya ke jenjang SLTP karena Merum ayahnya yang sedang sakit mengaku tidak mampu untuk melanjutkan sekolah anaknya yang tahun ini baru tamat Sekolah Dasar.
Sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Merum ayah Fina hanya bekerja sebagai buruh pencari batang kayu bakau untuk bahan baku industri arang.
Karena usia yang sudah lanjut, Merum pun kini sakit-sakitan dan kesulitan untuk mencari nafkah, apalagi untuk membiayai sekolah anaknya.
Mendapat kabar kondisi keluarga suku akit itu dari seorang sahabat, Fita Sabatini yang merupakan kader Partai Bulan Bintang Kabupaten Kepulauan Meranti terpanggil untuk mencarikan solusi membantu sekolah Fina.
Fita Sabatini yang juga menjabat Ketua PAC PBB Kecamatan Rangsang Barat ini berinisiatif menggalang donasi. Bantuan pun didapat dari teman yang menyisihkan sebagian rezeki, seperti dari Ibu Riama Theresia Sibarani yang berdomisili di Pekanbaru.
Dari bantuan itu kemudian dibelikan peralatan sekolah untuk Fina yang diantarkan langsung oleh Fita Sabatini ke Desa Centai, Kecamatan Pulau Merbau.
“Keinginan Fina untuk melanjutkan sekolah sangat besar, kita bersyukur sekarang Fina sudah diterima di SLTP, walaupun jarak sekolah dari rumahnya cukup jauh. Karena semangatnya untuk sekolah sangat tinggi dia bertekad untuk tidak terlambat ke sekolah,” ujar Fita seperti, dilansir Abadikini dari Halloriu, Selasa (26/7/2022).
Fita mengatakan, jumlah keluarga kurang mampu untuk dapat menyekolahkan anak mereka memang banyak tersebar di desa-desa di Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Untuk itu perlu kepedulian bersama masyarakat membantu mereka, terutama anak-anak yang memiliki semangat tinggi untuk sekolah, namun tidak mendapatkan akses bantuan pemerintah,” ungkapnya.