Perlu Membangun Sektor Alternatif di Luar Pariwisata, Demi Kebangkitan Ekonomi Bali
Abadikini.com, BADUNG – Wakil Ketua DPD RI Mahyudin menegaskan pentingnya posisi Kabupaten Badung bagi tulang punggung perkembangan pariwisata Bali. Hal itu dikatakannya saat menyampaikan keynote speech pada Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Badung Melalui Sektor Pariwisata Andalan Dengan Penguatan Sektor-sektor Ekonomi Alternatif”, yang diselenggarakan DPD RI bersama Pemerintah Kabupaten Badung, di Badung, Bali, Jumat,(2/9/2022).
“Baru-baru ini Indonesia dinobatkan oleh media money.co.uk, sebagai Negara dengan panorama alam terindah di dunia per Agustus 2022, maka tak diragukan lagi bahwa etalase pariwisata yang menjadi patokan penilaiannya adalah Bali, dimana Kabupaten Badung merupakan tulang punggung pariwisatanya,” katanya.
Pandemi Covid-19 sepanjang 2021-2022 menurut Mahyudin, telah mengguncang stabilitas ekonomi global, regional, dan nasional, tak terkecuali Provinsi Bali dan secara khusus Kabupaten Badung yang selama ini merupakan penyumbang pendapatan terbesar bagi Provinsi Bali di sektor Pariwisata. Untuk itu, ia meminta agar diperkuat sektor alternatif di luar pariwisata, sebagai salah satu solusi.
“Setelah lebih kurang 2 (dua) tahun mengalami pelambatan ekonomi, Badung belum juga bisa pulih sepenuhnya dari kontraksi ekonomi yang luar biasa akibat pandemi. Oleh karena itu, kita semua harus bergerak dan berpikir lebih cepat, agar bisa segera keluar dari situasi ini, solusinya adalah memperkuat sektor-sektor alternatif selain pariwisata”, katanya.
Kegiatan FGD yang diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, baik dari akademisi, mahasiswa, pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Badung itu, menghadirkan 3 (tiga) narasumber. Antara lain Ni Luh Gede Astariyani, sebagai Pakar Pariwisata Bali, I Nyoman Rudiarta, selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, serta Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung, I Made Widiana.
Salah satu pembahasan yang menguat dalam forum ini adalah tentang pentingnya penguatan sektor ekonomi alternatif di luar pariwisata dengan strategi potensi kewilayahan. Antara lain wilayah Badung Utara, Badung Tengah, dan Badung Selatan, dengan berbagai potensi ekonomi yang dimilikinya masing-masing.
Hal itu juga ditegaskan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Badung I Nyoman Sujendra, yang bertindak mewakili Bupati Badung. Menurutnya, terjadinya pandemi telah memberikan pelajaran betapa rentan perekonomian Bali, jika hanya mengandalkan sektor pariwisata.
“Maka saat ini, Pemkab Badung tengah berupaya sekuat tenaga untuk melakukan recovery dengan berbagai stimulus ekonomi, melalui kebijakan khusus di bidang UKM, pemberdayaan usaha kecil, hingga kebijakan untuk mempermudah investasi,” katanya.
Turut hadir beberapa anggota DPD RI, di antaranya Badikenita BR Sitepu (Dapil Sumatera Utara), Jihan Nurlela (Dapil Lampung), Andiara Aprilia Hikmat (Dapil Banten), Anak Agung Gde Agung (Dapil Bali), Bambang Santoso (Dapil Bali), Hasan Basri,(Dapil Kalimantan Utara), Fernando Sinaga (Dapil Kalimantan Utara), Andri Prayoga Putra Singkarru (Dapil Sulawesi Barat), dan Wa Ode Rabiah Adawiyah (Dapil Sulawesi Tenggara).