Serbia Khawatir Musim Dingin Tahun Ini Jadi Lebih Sulit Tanpa Adanya Pasokan Gas Rusia
Abadikini.com, SERBIA – Presiden Aleksandar Vucic yang menyoroti pidato Presiden Rusia Vladimir Putin di Forum Ekonomi Timur terkait komitmen Rusia yang akan menahan pasokan energi ke sejumlah negara Eropa, mengungkapkan kekhawatirannya.
Menurutnya, Serbia menyadari bahwa musim dingin kali ini akan menjadi lebih sulit tahun ini, karena dengan tidak adanya pasokan gas.
Aleksandar Vucic mengatakan bahwa Eropa yang sudah menghadapi musim dingin yang sulit tahun ini, akan menghadapi musim yang lebih dingin layaknya di kutub.
Selama konferensi pers bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Beograd pada, Rabu (7/9/2022), Aleksandar Vucic mengakui bahwa dia hanya mendengarkan sebagian dari pidato Putin tetapi memahami pesannya dengan cukup baik.
“Musim dingin ini akan menjadi sangat dingin bagi kita semua. Musim dingin berikutnya akan menjadi kutub untuk seluruh Eropa,” kata Vucic, seperti dikutip dari RT.
Erdogan, mengomentari masalah yang sama, mengatakan bahwa mereka yang meremehkan Rusia telah melakukan kesalahan karena mereka adalah bukan negara yang bisa dianggap enteng.
“Rusia telah berhenti memasok gas, harga pun naik, dan sekarang semua orang mencari alternatif. Mengapa Anda tidak (resiko ini) memikirkannya sebelumnya?” katanya.
Erdogan, yang tiba di Serbia pada Selasa (6/9) dalam kunjungan dua hari di Serbia, juga menambahkan bahwa sekarang, ketika semua orang menyerang, Rusia akan menggunakan segala cara yang tersedia.
Sebelumnya Putin dalam pernyataannya menekankan bahwa Rusia tidak akan memasok energi ke negara-negara yang mengadopsi langkah-langkah yang melanggar kontrak pasokan.
Dia juga mengatakan bahwa di tengah sanksi yang dijatuhkan UE sebagai tanggapan atas operasi militer Moskow di Ukraina, Rusia tidak lagi menganggap blok itu sebagai tujuan ekspor utamanya.
Meskipun Serbia bukan negara anggota UE, pasokan energi negara itu transit melalui negara-negara yang dimaksud Putin, yang berarti bahwa setiap sanksi Uni Eropa terhadap Rusia juga dampaknya akan mempengaruhi Serbia.