Polisi Palestina dan Kelompok Bersenjata Bentrok, Satu Tewas
Abadikini.com, JAKARTA – Kelompok bersenjata bentrok dengan pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) di wilayah pendudukan Tepi Barat yang mengakibatkan satu orang tewas, demikian menurut sejumlah saksi dan petugas medis.
Kelompok Hamas, seteru PA yang didukung Barat, mengatakan PA telah menangkap seorang anggota senior yang diburu oleh Israel, dan seorang pria bersenjata di Kota Nablus.
Hingga saat ini belum ada komentar dari PA yang dikritik Israel dan Amerika Serikat tidak cukup bertindak dalam mengendalikan orang-orang bersenjata di daerah-daerah yang dikuasai milisi seperti Nablus dan Kota Jenin di dekatnya.
Bentrokan terjadi di kedua kota itu dalam semalam. Tembakan diarahkan ke kantor pusat PA di Jenin, kata beberapa saksi.
Sejumlah toko tutup dan Universitas Nasional An-Najah meminta mahasiswanya untuk tetap berada di rumah.
Sejumlah saksi mengatakan polisi PA menembakkan gas air mata ke arah sekelompok pemuda yang melemparkan batu.
Belum terdapat keterangan apakah pria berusia 53 tahun yang tewas dalam bentrokan itu terkena tembakan PA atau milisi.
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat pada beberapa bulan terakhir, setelah Israel melakukan serangkaian penggerebekan di wilayah itu menyusul sejumlah serangan mematikan di jalanan.
Beberapa pimpinan PA telah mengatakan serangan-serangan Israel melemahkan otoritasnya, sementara Israel mengatakan pihaknya harus beroperasi di sana untuk mencegah serangan baru.
Israel juga telah menuntut PA untuk menindak keras kelompok militan.
Perundingan tentang status negara Palestina yang disponsori AS gagal pada 2014.
Sejak itu, kredibilitas PA di dalam negeri memudar, sementara pimpinan Hamas terus menyerukan kepada milisi di Tepi Barat untuk meningkatkan serangan terhadap Israel.
Otoritas Palestina memerintah secara terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel. Hamas memerintah di Gaza, yang mereka rebut dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam perang saudara singkat pada 2017.
“Otoritas Palestina telah memosisikan dirinya sebagai agen eksklusif (Israel) untuk melawan rakyat Palestina kami,” kata Juru Bicara Hamas Fawzi Barhoum Selasa (20/9/2022).
PA belum berkomentar tentang insiden terbaru itu.
Mereka sebelumnya menolak tuduhan tersebut dan menuding balik Hamas berusaha menghasut masyarakat untuk menentang mereka guna melemahkan pemerintahannya.
Sumber: Reuters