Lima Pantangan di Jawa Yang Tersirat dalam Film Jagat Arwah
Abadikini.com, JAKARTA – Film “Jagat Arwah” menawarkan atmosfer klenik yang diberi sentuhan fantasi dan menyiratkan beberapa pantangan yang bila diabaikan konon dapat menyebabkan malapetaka.
Apa saja lima pantangan di Jawa yang tersirat dalam film “Jagat Arwah”? Berikut daftarnya, dikutip dari siaran resmi Visinema, Rabu (28/9/2022).
Ora Rukun Marang Wong Tuo (tidak rukun dengan orang tua)
Hubungan Raga (Ari Irham) dengan ayahnya, Sukmo (Kiki Narendra) digambarkan penuh ketegangan dan tidak harmonis. Keduanya memiliki masalah komunikasi yang fatal hingga ciptakan perang dingin selama bertahun-tahun. Mengacu pada salah satu mitos di Jawa, apabila sang anak mengabaikan kondisi yang buruk dengan orang tuanya, ia berpeluang mendapatkan masalah di masa mendatang.
Mangan Ndisiki Wong Tuo (makan mendahului orang tua)
Masih seputar hubungan Raga dan sang Ayah, orang-orang Jawa juga sangat mementingkan etika bahkan sampai di ranah dapur. Mereka percaya makan mendahului orang tua juga miliki konsekuensi tersendiri.
Keluar rumah larut malam diculik makhluk halus
Dalam film “Jagat Arwah”, Raga seringkali pulang ke rumah larut malam setelah sibuk latihan band. Sesuai pantangan nenek kakek terdahulu, berkeliaran lewat Maghrib bisa diculik oleh makhluk halus.
Dalam film “Jagat Arwah”, Raga diikuti oleh salah satu arwah gentayangan di dekat tempat tinggalnya, dengan lokasi syuting di Kaliangkrik.
Burung gagak pertanda buruk
Orang-orang Jawa percaya bahwa burung gagak yang berkeliaran di sekitar rumah merupakan pertanda buruk. Selain itu, kicau burung pipit juga mengindikasikan hal serupa, tepatnya menjadi pertanda akan segera datangnya berita yang menyedihkan. Meski tidak eksplisit, film “Jagat Arwah” menyelipkan beragam pertanda sebelum hal buruk tiba.
Bersiul malam hari bisa mengundang kuntilanak
Tokoh Kuntilanak (Sheila Dara) merupakan salah satu arwah yang memegang peranan penting dalam cerita “Jagat Arwah”. Bedanya, tanpa bersiul, Raga sudah memiliki keterikatan sendiri dengan Kunti yang berkaitan dengan masa lalu mereka. Hal ini sering diasosiasikan sebagai wejangan bagi seseorang untuk tidak menyebabkan keributan pada malam hari.
“Jagat Arwah” menceritakan kematian Sukmo (Kiki Narendra) secara mendadak dan mencurigakan. Raga (Ari Irham), putra dari Sukmo, menelusuri kehidupannya yang penuh hal mistis. Termasuk kenyataan bahwa ia merupakan keturunan penyeimbang Jagat Arwah sekaligus Jagat Manusia yang bergelar Aditya ke-7. Mimpi jadi anak band terkenal harus ia pertaruhkan demi melanggengkan tradisi keluarganya.
Dibantu pamannya, paklik Jaya (Oka Antara), Raga berusaha mengendalikan kekuatan di dalam dirinya dan bertemu dengan arwah-arwah yang masih memiliki hubungan dengannya diperjalanan ; Noni (Cinta Laura), Kunti (Sheila Dara) dan Genderuwo (Ganindra Bimo).