Harapan Ruksamin pada Penarikan Mahasiswa KKN Universitas Lakidende
Abadikini.com, KONUT – Sebanyak 218 mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki), telah selesai menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 22 desa yang tersebar di tiga kecamatan, Kabupaten Konawe Utara.
Kecamatan Lembo yakni Desa Watuwulaa, Padaleu, dan Taipa. Sedangkan untuk Kecamatan Sawa yakni Desa Kokapi, Puupi, Tudunggano, Puudongala, Pekaroa, Lalembo, Tanjung Laimeo, Tonggauna, Puudongala Utama, Panggulawu, dan Matanggonawe.
Kemudian di Kecamatan Motui yakni Kelurahan Bende, Desa Kapolano, Tondowatu, Sambasule, Sambasule, Desa Puugulahi, Ranombupulu, Motui dan Desa Lambuluo.
Mahasiswa ini melakukan seluruh rangkaian tugas KKN di Konut selama 45 hari, sebagai syarat memperoleh gelar sarjana. Mereka bersinergi dengan masyarakat dalam membantu berbagai tugas-tugas lapangan.
Sebelum kembali ke kampusnya, terlebih dahulu dilakukan kegiatan penarikan, berlangsung di di Aula Anawai Ngguluri lantai 1 Kantor Bupati Konut, Kamis (3/11/2022).
Bupati Konawe Utara, Ruksamin dalam sambutan penarikan mahasiswa KKN tersebut, mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa yang telah mengimplementasikan ilmu pengetahuannya ditengah-tengah masyarakat desa.
Bupati Konut dua periode ini juga mengungkapkan terima kasih kepada dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan arahan dan bimbingannya, kepada mahasiswa selama pelaksanaan KKN.
“Selama 45 hari adik-adik telah mengabdikan diri di beberapa desa di wilayah Kabupaten Konawe Utara, telah banyak kegiatan program desa yang terlaksana dan bermanfaat serta mendatangkan kebaikan bagi seluruh masyarakat desa,” ungkapnya.
Menurut ketua DPW Partai Bulan Bintang ini bahwa, mahasiswa dapat menciptakan beragam kreatifitas yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat desa, sehingga dengan hadirnya mahasiswa KKN, dapat membantu pemerintah desa dalam menyusun program kegiatan yang dapat mengembangkan potensi desa kedepannya.
Bupati mewakili pemerintah desa mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya apabila selama berada di Kabupaten Konut, mahasiswa mendapat sikap dan tutur kata yang kurang berkenan di lokasi KKN.
“Segala kebaikan yang telah ditorehkan, menjadi kenangan manis yang tak terlupakan, sekaligus menjadi bekal pengalaman yang bermanfaat bagi kesuksesan adik-adik mahasiswa semua,” harapnya.