Peneliti Ungkap Hipotesis Baru Penyebab Kematian Bruce Lee
Abadikini.com, JAKARTA – Sebuah penelitian mengungkapkan hipotesis terbaru bahwa aktor Bruce Lee meninggal dunia karena terlalu banyak mengonsumsi air.
Sudah hampir 50 tahun lalu sejak kematian Bruce Lee, aktor tersebut kala itu meninggal karena edema serebral atau pembengkakan otak. Namun, sebuah makalah penelitian baru menyebutkan bahwa kematian aktor bela diri itu karena “ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan kelebihan air”.
Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok spesialis ginjal di Spanyol ini diterbitkan dalam “Clinical Kidney Journal” edisi Desember 2022, demikian dikutip dari Variety, Selasa (22/11/2022).
Penulis menegaskan bahwa Lee yang kala itu berusia 22 tahun memiliki beberapa faktor risiko hiponatremia yang berarti konsentrasi natrium yang sangat rendah dalam darah seseorang.
“Kami berhipotesis bahwa Bruce Lee meninggal karena bentuk tertentu dari fungsi ginjal: ketidakmampuan untuk mengeluarkan air yang cukup untuk mempertahankan homeostasis air,” ungkap makalah tersebut.
“Hal ini dapat menyebabkan hiponatremia, edema serebral dan kematian dalam beberapa jam jika asupan air berlebih tidak diimbangi dengan ekskresi air dalam urin,” tambahnya.
Kematian Bruce Lee yang tiba-tiba telah menjadi spekulasi selama beberapa dekade. Bahkan, terdapat pula hipotesis bahwa bintang tersebut dibunuh.
Sebuah buku berjudul “Bruce Lee: A Life” yang terbit pada 2018 lalu juga berhipotesis bahwa Lee meninggal karena kelelahan panas, tetapi penelitian saat ini tidak menemukan bahwa saat itu suhu tidaklah terlalu tinggi.
Studi tersebut mengatakan bahwa meskipun Lee tidak mengonsumsi banyak air, ginjalnya berpotensi tidak mampu menangani cairan dalam jumlah normal sekalipun. Selain itu, dia juga dilaporkan telah menjalani diet jus semasa hidupnya.