PBB Silaturahmi Politik ke PPP Siang Ini, Yusril: Bahas Koalisi
Abadikini.com, JAKARTA – Partai Bulan dan Bintang (PBB) bakal bersilaturahmi ke markas Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Senin (13/3/2023). Elite PBB langsung dipimpin ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra.
“PPP akan menerima PBB sebagai sesama partai Islam, sahabat lama yang pernah ada di parlemen. Kami akan bernostalgia, cerita-cerita dan berbagi proyeksi dalam dunia perpolitikan ke depan,” ungkap Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, Sabtu (11/3/2023).
Ia pun tak menampik PBB bisa saja bakal bergabung dengan PPP. “Tapi, PPP kan ada KIB,” tutur dia.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Mardiono, menyatakan serupa bahwa salah satu poin yang bakal dibahas yaitu peluang untuk berkoalisi.
“Ya, tentu peluang-peluang (koalisi). Membahas soal perpolitikan nasional kita,” ungkap Mardiono di Jakarta, Selada (7/3/2023) lalu.
Pertemuan antara PPP dengan PBB dijadwalkan mulai pukul 14.00 WIB. Lalu, apa kata PBB soal rencana pertemuan hari ini di markas PPP?
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyinggung partainya memiliki akar ideologis menjadi modal PBB untuk membangun koalisi. Ia tak menampik PPP bisa saja menjadi rekan koalisi untuk Pemilu 2024.
“Bahas koalisi dan bagaimana caranya mempertahankan eksistensi Partai Islam, agar jangan lenyap ditelan zaman,” kata Yusril lewat pesan singkat kepada Abadikini, Senin (13/3/2023) pagi.
Menurut Yusril, di negeri kita ini dua kekuatan politik besar tetap harus ada: Islam dan Nasionalisme.. kekuatan politik Islam makin terkikis oleh pragmatisme dan politik uang.
“Gak ada konglomerat yang mau mendukung kekuatan politik Islam. Semua tergantung pada umat Islam sendiri,” tegas Yusril.
Adapun, PPP saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Kalau dari segi ideologi, kami cukup kuat sebenarnya. Tapi, sebagai partai kami gak ada duitnya. Karena satu-satunya cara untuk mengatasi ini adalah dengan membangun koalisi bersama partai-partai lain,” ujarnya.
“Yang paling dekat adalah bisa berkomunikasi dengan PPP,” tegas Yusril.
Sementara, PBB justru sudah lebih dulu berinisiatif memasangkan Puan Maharani dari PDI Perjuangan dengan Yusril Mahendra, sebagai pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024. Usulan itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor saat bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Menteng, Jakarta Pusat pada Januari 2023.
“Kami menyodorkan Ketua Umum PBB (Yusril) yang dulu pernah menjadi anak buah Bu Mega sebagai Menteri Hukum dan HAM, untuk membantu sebagai wakil presiden,” ungkap Afriansyah pada Januari 2023.
Pria yang akrab disapa Ferry itu lewat akun media sosialnya pun mengunggah poster Puan Maharani, yang juga putri Megawati, berdampingan dengan Yusril. Selain itu, ada juga poster bertuliskan Koalisi 313 Merah Hijau, yang merujuk pada nomor urut kedua partai di 2024. PDIP nomor 3 dan PBB nomor 1.
Ferry mengakui ada pihak yang mengkritisi rendahnya elektabilitas Yusril. Ia menyebut situasi ini wajar karena PBB memang belum pernah mendeklarasikan Yusril sebagai calon wakil presiden. Tapi Ferry mengklaim tingkat keterkenalan Yusril mencapai 75 persen berdasarkan survei internal partai.
“Bang Yusril itu mewakili luar Jawa, tokoh Islam moderat, dan betul-betul bisa mendampingi pasangan dari PDIP,” ujar Wakil Menteri Ketenagakerjaan ini.
Sementara, pada saat PBB mengusulkan pasangan Puan-Yusril, PDIP justru sudah mengajak PPP bekerja sama. Ajakan untuk membentuk koalisi disampaikan Hasto ketika bertemu Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy.
Pria yang akrab disapa Rommy itu menyebut tawaran tersebut sudah disampaikan PDIP ketika kursi ketum masih dijabat Suharso Monoarfa. Hasto, kata Rommy, kerap mengungkit pernyataan dari ulama KH Maimoen Zubair.
“Kita punya pengalaman lama karena PPP adalah partai yang dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama (NU). PNI (Partai Nasional Indonesia) kan dari dulu dengan NU. PDIP kan juga punya sejarah dengan (capres) Mega-Hamzah, sekarang di Jawa Tengah ada Ganjar-Yasin, bahkan itu kan putranya Mbah Maimoen. Jadi, segmen partai kita itu gak bersinggungan, kalau bergabung malah saling melengkapi,” ungkap Rommy, ketika berbicara pada program “Total Politik” dan dikutip pada 11 Maret 2023.
Meski begitu, pihak DPP PPP menggaris bawahi keputusan akhir berkoalisi dengan PDIP bukan ada di tangan Rommy. Sebab, ia bukan bagian dari pengurus harian PPP.