Cerita Imran Tolak Berlian dan Amplop Usai Bantu Jemaah Haji Tersesat

Abadikini.com, JAKARTA – Mengantar jemaah haji yang tersesat di sekitar Masjid Nabawi di Madinah ke penginapan, merupakan pekerjaan rutin bagi, Imran (35), petugas haji Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH). Atas ketulusannya menjadi petugas, Imran sempat akan diberi berlian dan uang yang oleh jemaah haji yang dibantunya.

Bertugas di Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi, Imran kerap berpatroli menyisir setiap sudut pelataran masjid untuk memastikan tak ada jemaah haji Indonesia yang tersesat.

Malam itu, sekitar pukul 02.00 dini hari Waktu Arab Saudi, Imran seperti biasa melakukan patroli di Masjid Nabawi dengan berjalan kaki. Setibanya di Pos I Seksus tepatnya di pintu 332, Imran dikejutkan oleh seorang jemaah haji lansia berusia 70 tahun yang meminta pertolongan.

“Sambil menangis dan meluk saya, jemaah haji itu bilang ke saya, kamu lah yang bisa menolong saya,” ucap Imran dilansir dari beritasatu Selasa (13/6/2023).

Awalnya, Imran tak mengira jika jemaah lansia tersebut kesasar. Sebab saat bertemu, jemaah haji yang diketahui berasal dari Jakarta ini tengah berbicara dengan orang Arab dan Pakistan.

“Jemaah lansia itu bisa bicara bahasa Inggris, Pakistan, dan Arab. Jemaah lansia ini pintar sekali. Di Jakarta, dia tinggal di daerah Menteng, Jakarta Pusat,” tuturnya.

Sayangnya, tidak ada satu pun dari mereka yang mau menanggapinya. Apalagi, jemaah haji pria dengan ciri-ciri berambut putih tersebut tidak membawa tanda pengenal apa pun baik ID card Merah Putih, ponsel, maupun gelang identitas. “Enggak bawa apa-apa, penampilannya juga biasa cuma baju koko dan sarung,” ujarnya.

Sebelum bertemu dirinya, jemaah lansia tersebut sebenarnya sudah bertemu petugas haji lainnya. Namun, karena jemaah itu tidak membawa identitas akhirnya sulit dibawa pulang ke hotelnya. “Jemaah haji lansia ini tidak membawa identitas. Yang dia ingat cuma telepon rumah,” ujarnya.

Upaya Imran membawa jemaah lansia tersebut ke penginapannya mulai menemukan titik terang. Jemaah itu mengaku mengingat dan menyebut nomor telepon rumahnya di Jakarta. “Akhirnya saya telepon rumahnya, anaknya yang angkat,” kata Imran.

Setelah menceritakan apa yang terjadi, Imran kemudian diberi nomor telepon Satria, anaknya yang juga ikut berhaji.

“Ternyata anaknya juga sedang mencari tetapi tidak ketemu. Dari situ baru diketahui jemaah ini tinggal di Hotel Karam Golden dekat pintu 322 Nabawi,” ujar Imran.

Melihat kondisinya yang sudah tidak lagi sanggup berjalan, Imran memutuskan untuk mengantarkannya dengan kursi roda.

“Bapak ini bilang tolong antar saya nanti saya kasih berlian, tetapi saya enggak mau. Saya dorong pakai kursi roda sampai ke hotel. Sampai ke kamar, beliau mau kasih duit pakai amplop tetap saya tolak. Saya bilang sudah menjadi tanggung jawab petugas untuk membantu jemaah,” pungkasnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 slot deposit 5000 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 ufo777 slot gacor planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 planet128 planet128 planet128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 turbo128