Kronologi Kecelakaan KA vs Truk di Lampung
Abadikini.com, LAMPUNG – Sebelum terjadi kecelakaan Kereta Api (KA) Brantas relasi Pasar Senen Jakarta-Blitar dengan sebuah truk tronton di Madukoro, Semarang, Jawa Tengah pada Selasa, 19 Juli 2023, pukul 19.32 WIB, kecelakaan antara KA vs truk lebih dulu terjadi di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung pada pukul 15.10 WIB.
Pelaksana Harian Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang M Reza Fahlepi mengatakan, kecelakaan yang melibatkan KA Kuala Stabas di wilayah Lampung itu disebabkan lantaran kecerobohan pengemudi truk.
“Kami menyayangkan kecerobohan pengemudi truk yang tidak mendahulukan perjalanan KA, sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas antara truk bermuatan tebu dengan KA Kuala Stabas relasi Tanjungkarang-Baturaja,” katanya, dikutip dari Antara, Rabu (19/7/2023).
Menurutnya, kecelakaan KA Kuala Stabas vs truk itu terjadi saat saat KA melintas di jalur sesuai aturan dari Stasiun Blambangan Pagar
“Kecelakaan terjadi di perlintasan liar tanpa palang pintu di KM 81+0/1 petak jalan antara Blambangan Pagar-Kalibalangan. Sebelum terjadinya insiden, masinis telah membunyikan semboyan 35 (klakson) dengan keras,” ujarnya.
Saat itu, truk bermuatan tebu dengan tonase sekitar 25 ton pun lewat dari arah timur ke arah barat. Truk itu kemudian berhenti di tengah jalur KA 81+0/1 Petak Jalan Blambangan Pagar-Kalibalangan.
Akibatnya, tabrakan tak bisa terhindarkan. Truk itu pun terseret sejauh 100 meter ke arah Kotabumi, Lampung Utara.
“Akibat kejadian tersebut Lokomotif CC 2018342 milik KAI mengalami kerusakan dan perjalanan KA Kuala Stabas serta KA Ekspres Rajabasa menjadi terganggu,” ucapnya.
Kecelakaan KA Kuala Stabas vs truk tersebut diketahui tidak menelan korban jiwa. KAI Divre IV Tanjungkarang pun mengevakuasi para penumpang yang perjalanannya terganggu agar tetap bisa sampai ke tujuan.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kami mengevakuasi penumpang dengan bus hingga ke tempat tujuan,” tuturnya.
Ada sebanyak 365 penumpang KA Kuala Stabas relasi Tanjungkarang–Baturaja (S8) yang diakomodir menggunakan bus dari Blambangan Pagar ke Kotabumi.
Sementara itu, 383 penumpang KA Kuala Stabas relasi Baturaja-Tanjungkarang diakomodir menggunakan bus kedatangan dari Blambangan Pagar di Kotabumi.
“Kemudian, penumpang Ekspres Rajabasa (S11) relasi Kertapati – Tanjungkarang sebanyak 551 penumpang diakomodir menggunakan Bus sampai ke Tanjungkarang,” kata Reza Fahlepi.
Reza Fahlepi menegaskan bahwa KA memiliki jalur tersendiri dan tidak bisa berhenti mendadak. Oleh karena itu, para pengguna kendaraan motor di jalan harus mendahulukan perjalanan KA.