Elektabilitas Prabowo Subianto Merajai Kontestasi Capres 2024
Abadikini.com, JAKARTA – Hasil Survey & Polling Indonesia (SPIN), lembaga riset independen yang terakreditasi oleh KPU menyebutkan, elektabilitas Prabowo Subianto masih memimpin kontestasi calon presiden (capres) 2024 mendatang.
Sebesar 34 persen responden menjatuhkan pilihannya kepada bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Gerindra tersebut.
Survei ini dilakukan dengan wawancara langsung dan penyebaran kuisioner pada 12-15 Juli 2023 dengan jumlah sampel 1230 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error (MoE) +/- 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur SPIN, Igor Dirgantara, mengatakan, elektabiltas Prabowo masih merajai kontestasi capres dengan perolehan suara 34 persen. Posisi kedua ditempati Ganjar Pranowo dengan perolehan suara 20,1 persen dan posisi ketiga ditempati oleh Anies Baswedan dengan 19 persen.
“Tren dukungan ke Prabowo juga terus meningkat dibandingkan dua calon presiden lainnya,” kata dia seperti dalam keterangan dikutip, Sabtu (5/8/2023).
Menurut survei tersebut, sebanyak 41,7 persen akan memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden apabila pemilu dilaksanakan hari ini, sedangkan Ganjar Pranowo menempati posisi kedua dengan 30,3 persen, dan Anies Baswedan menempati posisi ketiga dengan perolehan suara 21,0 persen. Adapun sebanyak 7 persen responden belum mempunyai pilihan.
Dalam survei itu, publik juga menilai kinerja pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin per Juli 2023 memuaskan dan sangat memuaskan, dengan persentase kenaikan 10 persen dari 69,8 persen menjadi 79,8 persen.
Sebesar 18,9 persen publik menilai, saat ini Kementerian Pertahanan yang paling nyata kerjanya, disusul oleh Kementerian Sosial sebanyak 15,6 persen, Menko Polhukam sebanyak 10,1 persen, dan BUMN sebesar 5,3 persen, sedangkan 4,2 persen lainnya belum memilih.
Hasil survei juga menemukan, sebagian besar publik yakni 81,2 persen setuju dengan sikap Prabowo Subianto yang bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Angka ini meningkat karena membaiknya persepsi publik terhadap sikap Prabowo yang menarasikan persatuan bangsa,” kata dia.
Mayoritas responden, yakni sebesar 21,3 persen dalam survei itu juga memilih Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo yang paling tepat.
Posisi kedua ditempati oleh Khofifah Indar Parawansa dengan 14,7 persen, Mahfud MD sebesar 14,1 persen, dan Muhaimin Iskandar memperoleh 13,4 persen.
“Selisih yang tipis ini menunjukkan bahwa suara publik masih rentan berubah, publik menilai tokoh-tokoh berlatar Nahdlatul Ulama (NU) dipandang sesuai untuk menjadi pendamping Prabowo,” ujar dia.
Tak hanya itu, publik juga menilai cawapres yang tepat untuk mendampingi Ganjar Pranowo adalah Sandiaga Uno dengan perolehan suara 19,3 persen. Sandiaga Uno dianggap memiliki nilai tambah elektoral bagi Ganjar mengingat kuatnya dukungan dari kelompok 212 yang sebelumnya memberikan dukungan politik pada Pemilu 2019.
Berdasarkan survei itu, publik melihat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan cawapres yang tepat mendampingi Anies Baswedan. Sebesar 18,4 persen memilih AHY sebagai pendamping Anies dalam kontestansi Pemilu 2024, disusul Yenny Wahid dengan perolehan suara 9,3 persen, dan Khofifah sebanyak 5,7 persen.
Dalam survei ini diadakan pertanyaan alternatif, hasilnya sebesar 47,7 persen responden menjawab ‘ya’ akan memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto. Sementara sebesar 22,9 persen menjawab ‘tidak’ dan sisanya menyatakan tidak tahu serta tidak menjawab.
“Apabila Gibran dicalonkan sebagai cawapres tentu berdampak terhadap perubahan peta politik 2024 (game changer) dan akan memberikan kontribusi elektoral yang besar bila berpasangan dengan Prabowo Subianto,” ujar Igor.
Sebesar 33,7 persen responden kemudian memilih Budi Gunawan sebagai cawapres alternatif bagi Ganjar Pranowo, sedangkan 37,1 persen responden memilih tidak tahu.
“Jika pasangan ini terwujud, tentu akan terjadi perubahan peta politik 2024 yang mana elektabilitas Ganjar akan bertambah lebih besar.
Kemudian, sebanyak 25,7 persen responden memilih Airlangga untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres pada Pilpres 2024, sedangkan 21,9 persen responden menolak pertanyaan simulasi cawapres alternatif ini. Sebesar 52,4 persen menjawab tidak tahu.
“Peluang Airlangga sebagai bacawapres Anies cukup terbuka, hal ini dapat dilihat dari dua kali pertemuan Luhut Panjaitan dengan Surya Paloh yang dilanjutkan pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh di Istana Negara,” kata dia.
“Begitu juga dengan kehadiran tiga orang elite Partai Golkar di acara Apel Siaga Perubahan yang diprakarsai Partai NasDem pada hari Minggu, 16 Juli 2023,” lanjut Igor.
Adapun survei yang dilakukan SPIN ini menunjukkan, PDIP masih menjuarai pertarungan partai politik. Sebanyak 20,1 persen responden memilih PDIP sebagai partai yang paling dipercaya untuk mewakili rakyat dalam sistem pemerintah demokrasi.
“Posisi PDIP ini dinilai tidak aman karena secara bersamaan Partai Gerindra terus mendulang kepercayaan dengan angka elektabilitas sebesar 19,5 persen. Kenaikan elektabilitas ini juga diperkuat seiring naiknya elektabilitas Prabowo Subianto,” kata dia.
Selain PDIP dan Gerindra, posisi ketiga ditempati oleh Golkar yang bersaing ketat dengan Demokrat dan PKB. Elektabilitas Golkar terus menguat setelah memberikan sinyal akan bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB.
Tak hanya itu, persaingan ketat juga terjadi antara PKS, NasDem, PAN, dan Perindo. PAN berhasil menjukkan intensi akan bergabung dalam koalisi Gerindra dan PKB, sementara PPP masih dibawah angka batas parlemen.