BKKBN: Perhatikan masa Kehamilan untuk Cegah Anak Stunting
Abadikini.com, JAKARTA – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan pentingnya orang tua memperhatikan masa kehamilan untuk mencegah anak lahir stunting.
“Kalau mau hamil lagi, ingat hamilnya harus direncanakan dengan baik, supaya anaknya tidak cacat, tidak stunting, dan sehat, karena pembentukan organ itu selesai dalam waktu dua bulan pertama kehidupan di dalam rahim,” katanya dalam diskusi Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (15/8).
Ia menekankan orang tua selalu memperhatikan kondisi kesehatan ibu hamil agar bayi dapat tumbuh dengan baik.
“Kalau hamil, tetapi hemoglobin (molekul protein pembawa sel darah merah) rendah, kurang darah merah atau anemia, kurang gizi, terlalu kurus, dan kurang vitamin D, maka plasentanya (organ penunjang bayi pada rahim) akan tipis, kalau plasenta tipis, bayinya kecil dan tidak akan tumbuh dengan baik,” ujar dia dilansir dari Antara Rabu (16/8/2023).
Ia berpesan kepada para calon pengantin untuk serius memikirkan masa depan keluarga dengan tidak main-main dan tidak menjadikan hubungan seksual sebagai ajang untuk rekreasi belaka.
“Kalau main-main, jangan hamil, itu sudah jelas. Kalau anda sudah suami istri, terus hubungan seksual hanya untuk rekreasi saja, ya pakai kontrasepsi, karena kalau enggak sengaja lalu hamil, akhirnya terjadilah kehamilan yang tidak dikehendaki,” katanya.
Dokter spesialis kandungan ini, juga menyebutkan pentingnya masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yakni usia 0-24 tahun, karena pada masa itu akan ditunjukkan kesempurnaan penglihatan, pendengaran, bicara, logika, dan emosi anak.
“Tuhan menutup ubun-ubun anak di usia 24 bulan, jadi begitu 1.000 hari, tulang sama tulang ketemu, kalau celah sudah hilang dan tertutup, otaknya sudah tidak bertambah lagi. Ubun-ubun menutup 96 persen di usia 24 bulan. Kalau ingin anaknya tidak stunting dan cerdas, waktunya di 1.000 HPK,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa menjaga jarak kehamilan juga penting agar anak terhindar dari penyakit seperti autisme.
“Atur jarak anak juga, karena jarak anak yang dekat menyebabkan stunting. Autisme dan stunting juga sangat berhubungan dengan jarak. Biarkan anak sampai umur tiga tahun baru punya adik, ini jarak idealnya,” ujar dia.
Ia berpesan kepada keluarga agar dapat mengembalikan tiga fungsi, yakni asah, asih, dan asuh.
“Diasah kecerdasan ilmu agama, pendidikan, dan teknologinya, diasih dengan kasih sayang sepenuh hati, diatur jaraknya agar tidak terlalu dekat biar kasih sayangnya penuh, dan diasuh, dibuatkan rumah, jamban yang sehat, air yang bersih, baju yang baik,” kata Hasto Wardoyo.