Wamenaker Minta Induk Koperasi Asah Kecakapan Digital TKBM
Abadikini.com, JAKARTA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor meminta Induk Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) terus mengasah kecakapan (skill) digital para anggotanya supaya bisa mengikuti perubahan zaman.
Afriansyah menilai TKBM masih dibutuhkan untuk mempercepat laju bongkar muat logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jumlah kebutuhan tenaga kerja itu pun tidak sedikit.
“Namun sekarang, peralatan sudah canggih semua, semua dikelola dengan mesin bukan dengan fisik manusia lagi. Dan tentunya secara ‘skill’ teman-teman TKBM sudah harus punya kemampuan,” kata Afriansyah kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa (6/9/2023).
Wamenaker dan rombongan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah meninjau langsung kondisi bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok,l untuk menyaksikan kerja sama antara perusahaan-perusahaan yang berada di Jakarta Utara dan sekitarnya.
“Sementara ini saya melihat antara TKBM dengan perusahaan-perusahaan yang berada di Pelindo itu saling membutuhkan. Jadi TKBM masih dibutuhkan sesuai dengan ‘skill’ atau kemampuannya,” kata Afriansyah.
Saat ini, pemerintah masih menyinkronkan tiga Peraturan Menteri tentang Tata Kelola TKBM. Ketiga peraturan tersebut dari Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta Kementerian Perhubungan.
Afriansyah yang juga Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) menyebutkan ketiga peraturan menteri tersebut akan berpihak pada peningkatan kesejahteraan TKBM serta pengelolaan koperasi yang lebih profesional.
Di sisi lain, Ketua Induk Koperasi TKBM (Inkop TKBM) Muhammad Nasir membantah TKBM menjadi penyebab bongkar muat logistik berbiaya tinggi. Justru, Inkop beserta aliansi Serikat Pekerja Nasional TKBM berkomitmen penuh untuk mendukung kelancaran arus bongkar muat.
“Info yang menyebutkan TKBM penyebab biaya logistik tinggi itu yang tidak benar,” kata Nasir.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Koperasi Karya Sejahtera TKBM Pelabuhan Tanjung Priok Asep Slamet. Menurut Asep, TKBM berperan penting menangani arus bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia tersebut.
“Sekitar 70 persen arus bongkar dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok dan tidak ada komplain dengan kinerja TKBM yang sudah efisien,” kata Asep.