Netizen Respon Soal Program Makan Gratis Prabowo Subianto dengan Biaya Rp 400 Triliun
Abadikini.com, JAKARTA – Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan program Bacapres Prabowo Subianto soal makan gratis jika dirinya terpilih sebagai presiden di pilpres 2024 mendatang.
Makan Gratis diberikan Prabowo Subianto kepada kalangan tertentu dengan tujuan agar mendapat gizi yang seimbang.
Melihat masih banyaknya rakyat Indonesia yang kelaparan dan kekurangan gizi, Prabowo Subianto pun mengadakan program makan gratis ini dengan tujuan agar tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan.
Namun bagaimana jika program tersebut menelan dana hingga Rp 400 T per tahun?
Menanggapi terkait program makan gratis tersebut netizen berkomentar akan realisasinya bisa terwujud dilansir Senin (11/9/2023).
“Bangkrut negara, seharusnya menciptakan lapangan pekerjaan yg banyak biar pada makan dan hidup makmur,” ujar akun @silitongajuliko.
Banyak pula warganet yang mengatakan jika dengan anggaran sebesar itu lebih baik menciptakan lapangan pekerjaan, memodali masyarakat pedesaan berbentuk bibit dan lain sebagainya.
Ada pula yang memberikan saran agar uang tersebut digunakan untuk membayar utang negara agar sedikit ringan beban negara.
” 400 triliun buat makan gratis? Syukuran sewajarnya saja pak mending buat lunasin utang indonesia saja biar lebih ringan Beban rakyat ini,” ujar @ den_raden22.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan program itu akan memerlukan anggaran Rp400 triliun.
“Kita sudah hitung untuk program satu kali makan setiap hari, 365 hari, kita perlu Rp400 triliun tambahan setiap tahun. Apakah ada uangnya? Tim ahli kita sudah hitung, bakal ada uang itu Rp400 triliun,” kata Hashim di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Jakarta Pusat, Rabu (6/9).
Hashim mengatakan program makan gratis itu akan melibatkan UMKM, Badan Usaha Milik Desa, hingga koperasi. Sementara konglomerat dan perusahaan besar akan dilarang terlibat di dalamnya.
“Yang suplai barang-barang itu apakah itu ayam atau kacang hijau, telur, nasi dan sebagainya, ikan, itu harus UMKM dan harus UMKM lewat Bumdes dan koperasi,” tambahnya.