Afrika Selatan Minta PBB Kerahkan Pasukan Perlindungan ke Gaza
Abadikini.com, JAKARTA – Afrika Selatan menyerukan PBB agar mengerahkan pasukan perlindungan cepat guna melindungi warga sipil Palestina di Jalur Gaza dari bombardemen lebih jauh Israel yang mengintensifkan serangan balasan atas serangan mematikan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Afrika Selatan sejak lama menjadi pendukung perdamaian di wilayah tersebut dengan menyamakan penderitaan rakyat Palestina dengan penderitaan yang mereka alami saat hidup di bawah rezim apartheid yang berakhir pada 1994.
Dengan menyerukan pengerahan pasukan perlindungan, Afrika Selatan melangkah lebih jauh dalam memberikan dukungannya kepada Palestina dibandingkan negara-negara lain yang beberapa di antaranya menyerukan gencatan senjata atau pembukaan koridor kemanusiaan agar bantuan bisa masuk Gaza.
Israel kian memperketat blokade dan bombardemen Gaza sejak Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober sampai menewaskan sekitar 1.400 orang. Warga Palestina di Gaza mengabarkan adanya serangan udara dan artileri sengit Senin pagi.
“Seluruh generasi keluarga musnah di Gaza selama tiga pekan terakhir,” kata Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan Senin (30/10/2023).
Menurut kementerian itu, seorang anggota komunitas Palestina di Johannesburg kehilangan 25 anggota keluarganya akibat serangan udara Israel pada Senin pagi.
Sementara itu, sejumlah anggota keluarga seorang diplomat senior Palestina di Afrika Selatan tewas dalam gedung apartemen yang mereka tinggal sehari sebelumnya.
“Jumlah warga non kombatan yang terbunuh, terutama jumlah anak-anak yang terbunuh, mengharuskan dunia menunjukkan keseriusannya kepada pertanggungjawaban global,” kata Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan.
Otoritas medis di Gaza pada Minggu mengungkapkan 8.005 orang tewas dalam tiga pekan terakhir dalam perang ini. Reuters tidak bisa memastikan kebenaran jumlah ini secara mandiri.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa sebelumnya sudah menawarkan bantuan menengahi konflik tersebut.
Awal bulan ini Afrika Selatan mengatakan bahwa menteri luar negerinya mengadakan pembicaraan telepon dengan pemimpin Hamas mengenai pengiriman bantuan ke Gaza, sambil menegaskan bahwa Afrika Selatan tidak mendukung Hamas.
Sumber: Reuters