Puskersin TNI Perkuat Kerja Sama Militer dengan Jepang
Abadikini.com, TOKYO – Hubungan yang terjalin antara Indonesia dengan negara Sakura Jepang sangat baik termasuk hubungan kerja sama militer kedua negara. Hal ini ditandai dengan keterlibatan The Japan Self-Defense Forces (JSDF) dalam berbagai event multilateral yang diselenggarakan TNI antara lain Japan Maritime Self Defense Force (JMSDF).
Demikian sambutan pembuka dari Kapuskersin TNI Marsekal Pertama TNI Benny Arfan pada saat menghadiri undangan Review dari pihak JSDF di Tokyo, Jepang. Beberapa waktu yang lalu.
Ketua Delegasi JSDF yaitu RADM Hiroyuki Habuchi yang menjabat sebagai Deputy Director General, Defense Plans and Policy Department (J5), Joint Staff of Japan Ministry of Defense. Pada pertemuan tersebut sekaligus penandatanganan minute of meeting JST TNI-JSDF ke-5.
Pada kesempatan tersebut, Kapuskersin TNI beserta rombongan mengunjungi museum Yushukan yaitu museum militer dan perang Jepang yang didedikasikan kepada jiwa-jiwa para prajurit yang gugur dalam tugas atas nama Kaisar Jepang. “Selain itu, Kapuskersin TNI juga mengunjungi kantor Atase Pertahanan RI di Tokyo, yang diterima dengan baik dan penuh kekeluargaan oleh Athan RI di Toktyo”, ujar Laksamana Pertama TNI Azwan Yusuf dalam keterangan, Kamis (14/12/2023).
Kapuskersin TNI juga menyampaikan beberapa poin rencana kerja sama yang tertuang dalam minute of meeting serta menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada delegasi Indonesia.
Sejak dibukanya hubungan diplomatik 65 tahun silam, Indonesia dan Jepang memiliki hubungan bilateral yang cukup baik dan terus berkembang dengan ditandainya adanya berbagai perjanjian kerja sama di berbagai bidang, termasuk kerja sama di bidang pertahanan.
“Peningkatan kerja sama di bidang pertahanan ditandai dengan dilaksanakan penandatanganan kerja sama pertahanan dalam bentuk Memorandum between the Ministry of Defense of Japan and the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia on Cooperation and Exchanges in the Field of Defence, pada tanggal 23 Maret 2015 di Tokyo oleh Menteri Pertahanan kedua negara”.
