5 Gaya Hubungan Intim Yang Dilarang dalam Islam
Abadikini.com, JAKARTA – Hubungan intim adalah bagian dari ibadah untuk pasangan suami istri, dan bahkan bisa mendatangkan pahala untuk pasangan yang sudah menikah. Hubungan seks ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keharmonisan dalam menjalin biduk rumah tangga.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berhubungan suami istri karena larangan tertentu dalam Islam yang harus dipatuhi. Bukan hanya kurang nyaman, tapi gaya berhubungan intim ini akan mengganggu kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.
Nah, berikut ulasan selengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Berhubungan Intim Tanpa Penutup
Berhubungan intim biasanya akan dilakukan dalam ruangan, misalnya di dalam kamar. Meski berada di ruangan pribadi, kamu harus tetap memakai penutup saat akan melakukannya. Misalnya dengan menggunakan selimut karena jika terbuka akan ada jin dan malaikat yang melihat.
“Dari ‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya (berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar,” menurut hadis riwayat Ibnu Majah.
2. Anal atau Sodomi
Berhubungan seks melalui lubang anus atau anal seks sangat dilarang dalam ajaran Islam. Sebab, anus menyimpan feses dan menyimpan banyak bakteri. Lapisan anus tersebut cenderung lebih tipis dan kurang berpelumas daripada vagina wanita.
Hal tersebut akan mengakibatkan rentan robek sehingga virus dan bakteri bisa masuk ke aliran darah. Jika hal ini sudah terjadi, maka risiko terkena penyakit menular seksual seperti HIV dan HPV akan meningkat hingga 30 kali lipat.
Dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasai)
3. Istri Haid
Gaya berhubungan seks yang dilarang dalam Islam berikutnya adalah saat istri sedang haid. Larangan ini juga dilatarbelakangi oleh banyak penelitian yang mengatakan bahwa berhubungan intim ketika haid cukup berisiko untuk kesehatan, misalnya terkena HIV dan IMS.
Selain itu, kaum wanita juga berisiko terkena infeksi klamidia. Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi tersebut bisa mengakibatkan PID (Pelvic Inflammatory Disease) dan berujung pada kemandulan. Bahkan, larangan ini sudah ada dalam Al Quran.
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang telah diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah 2:222).
4. Bersetubuh Sambil Berdiri
Pada dasarnya, hubungan intim dilakukan secara berdiri tidak haram. Namun, hukumnya akan menjadi makruh karena mungkin bisa membahayakan kesehatan. Dr. Hussein Botchway mengatakan bahwa hal tersebut akan berpotensi menyebabkan hipertensi dan stroke.
“Jika melakukan hubungan seksual sambil berdiri, aliran darah akan berlawanan dengan gravitasi dan menimbulkan efek berdesir pada tekanan di jantung. Jadi posisi berdiri tidak direkomendasikan,” ucapnya dalam interview bersama Accra-based Joy FM.
5. Tidak Melakukan Pemanasan
Sebelum berhubungan suami istri, ada baiknya kamu dan pasangan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Misalnya dengan bercumbu rayu dan bersikap romantis. Berhubungan intim pada dasarnya adalah olahraga fisik, sehingga harus ada pemanasan otot-otot tubuh.
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang menganjurkan pemanasan terlebih dahulu. “Siapapun di antara kamu, janganlah menyamai istrinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan.”