Wali Kota Ali Ibrahim Gigih Perjuangkan Kota Tidore Jadi KSPN
Abadikini.com, JAKARTA – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terus gigih memperjuangkan Kota Tidore Kepulauan untuk masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Sebelumnya, upaya tersebut sudah dibahas bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam acara Usulan Blue Print KSPN Kota Tidore Kepulauan di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, pada 18 Januari 2023.
Hal tersebut kembali dibahas, saat Wali Kota Tidore Kepulauan Capt Ali Ibrahim bersama Ketua DPRD Kota Tidore didampingi Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Kadis Pariwisata dan Kaban Bapelitbang melakukan koordinasi terkait KSPN Tidore di Kementerian PPN/Bappenas, Direktorat Regional III, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Capt Ali Ibrahim menyampaikan harapannya terkait pengembangan pariwisata Kota Tidore Kepulauan ke depan. Politisi dari PDI Perjuangan ini juga meminta dukungan kepada Kementerian PPN/Bappenas, Kemenkomarves dan Kemenparekraf agar Kota Tidore Kepulauan bisa masuk dalam program nasional KSPN.
“Ini menjadi harapan kami, sehingga siapa pun yang akan memimpin Kota Tidore Kepulauan ke depan, pengembangan pariwisata tetap berjalan, selain itu dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Kota Tidore Kepulauan, termasuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), itu yang menjadi harapan kami,” kata Ali dalam keterangan rilisnya, Kamis (18/1/2024).
Wali kota Tidore Kepulauan dua periode ini juga memaparkan sejarah singkat Tidore di mata Indonesia, dimana Tidore pada masa lampau juga memiliki andil besar, berkontribusi menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengajak Papua bergabung di NKRI. Selain itu, Tidore memiliki potensi wisata bahari dan wisata sejarah yang tak kalah menarik untuk dikembangkan.
Asisten Deputi Bidang Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kosmas Harefa mengatakan, kehadirannya untuk mendapingi wali kota berkoordinasi terkait usulan Kota Tidore Kepualauan dapat ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
“Kami di sini tentunya untuk mendampingi Pak Capt Ali, karena memang apa yang dibahas hari ini kami sangat paham, karena kami juga mengikuti tahapan-tahapannya. Dua tahun lalu juga dilaksanakan Sail Tidore, kebetulan saya yang mengawal dari Kemenkomarves dan kemarin juga ada Hari Nusantara,” ucap Kosmas.
Kosmas juga mengatakan, Tidore jika dilihat dari segi potensinya memang luar biasa, dan jika melihat dari diameter Maluku Utara potensi Kota Tidore Kepulauan juga luar biasa. Untuk itu, Kosmas berharap apa yang diperjuangkan oleh pemerintah dan DPRD Kota Tidore Kepulauan ini agar dapat menjadi perhatian.
“Sebab selama ini di dalam dokumen perencanaan pembangunan kepariwisataan nasional (Ripparnas), Kota Tidore Kepulauan merupakan salah satu KSPN yang meliputi Morotai, tetapi masih terlalu luas, olehnya itu apa yang menjadi harapan dari teman-teman Kota Tidore Kepulauan ini perlu didukung, tentunya dari Kemenkomarves memberikan dukungan yang besar terkait hal ini,” jelasnya.
Menanggapi koordinasi tersebut, Direktur Regional III Kemen PPN/Bappenas Ika Retna Wulandari mengatakan, ini peluang yang sangat baik, apalagi sudah dipersiapkan dokumen usulannya, tinggal mengikuti proses-proses yang digariskan oleh Kementerian Pariwisata untuk penyusunan Ripparnas berikutnya, karena Ripparnas itu periodenya sampai tahun 2025, sehingga sedang direview kembali.
“Saya berpandangan, ini merupakan momentum yang baik, jadi pas sekali, nanti langkah-langkahnya bisa kita penuhi bersama, seperti ada kajian-kajian dan penilaian khusus, nanti kita mengikuti prosesnya. Tapi untuk sementara, kami sangat mengapresiasi karena sudah ada dokumen kajian pendukungnya, karena saat ini memang semua berbasis kajian,” Ucap Ika.
Rapat koordinasi tersebut diakhiri dengan penyerahan Dokumen Blue Print Usulan KSPN Kota Tidore Kepulauan oleh Wali Kota Tidore Kepulauan dan diterima langsung oleh Direktur Regional III Kemen PPN/Bappenas. Hadir dalam rapat koordinasi ini, Perwakilan dari Direktorat Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Perwakilan dari Direktorat Pengembangan Destinasi 1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.