Terpilih Jadi Anggota Dewan, Desy Ratnasari Merasa Berat Tanggung Jawab di Akhirat
Abadikini.com, JAKARTA – Desy Ratnasari berhasil mendapatkan kursi DPR RI dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV.
Dalam sebuah perbincangan bersama Ruben Onsu, Desy cerita bagaimana pertimbangan dirinya hingga berani maju sebagai caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada pileg 2024.
Desy Ratnasari berujar bahwa bukan pilihan mudah baginya untuk memberanikan diri maju sebagai anggota DPR RI.
Pasalnya, Desy merasa bahwa hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab yang besar di dunia maupun akhirat.
“Pertimbangan saya sebetulnya kalau menjadi pemimpin itu tentu kita punya tanggung jawab tidak hanya di urusan dunia, tapi urusan akhirat juga, kan,” ungkap Desy Ratnasari di YouTube MOP yang dilansir pada Jumat (22/3).
Desy pun mengaku selalu mengikuti saran dari sang ibunda tercinta untuk tidak sembarangan melalaikan tanggung jawab yang sudah diberikan oleh masyarakat.
“Saya selalu dicontohkan begini sama ibu saya, ‘Kalau ada satu orang yang nggak makan, itu tanggung jawab kamu. Jadi kalau kamu memang sudah siap mengambil tanggung jawab itu, dunia-akhirat, jalan. Kalau belum siap, jangan, karena nanti kamu berat di urusan akhirat’, gitu sih,” kata Desy.
Desy juga berujar bahwa saat ini dirinya menjabat sebagai ketua partai di tingkatan provinsi Jawa Barat.
Wanita kelahiran Sukabumi ini merasa ada banyak sekali urusan yang terkadang membuat kepala rasanya ingin pecah.
“Sekarang ini saya, kan, sebagai pimpinan struktur partailah di tingkat Jawa Barat, itu saja saya menilai bahwa diri saya, wah, ini kepala kalau bisa dikotak-kotakan, kotaknya itu lebih dari 12, wah, yang kecil-kecil banyak,” ujar Desy.
Selain itu, Desy juga memiliki ketakutan saat memberanikan diri untuk mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai anggota DPR RI.
“Yang saya takutkan sebenarnya urusan di akhirat sih, itu yang membuat saya masih berpikir panjang,” ungkap Desy Ratnasari.
“Terlebih ketika kita sudah maju sebagai eksekutif, udah tidak ada lagi ranah waktu yang banyak untuk urusan keluarga, pasti mikirnya orang duluan baru keluarga, itu yang juga jadi pertimbangan,” tutupnya.