Berdasarkan Global Firepower Kekuatan Militer Iran Berada di Peringkat 14 Dunia, Kalahkan Israel
Abadikini.com, JAKARTA – Kekuatan militer Iran ternyata jauh lebih baik dibanding Israel. Menurut analisa Global Firepower kekuatan militer Iran ada di peringkat ke-14 dari 145 negara di dunia.
Melansir Tehrantimes, Jumat (19/4/2024), kekuatan militer Iran dan Israel masuk 20 besar dari 145 negara. Iran saat ini berada di peringkat ke-14 sementara Israel ada di ranking ke-17.
“Peringkat ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti jumlah unit militer, kemampuan ekonomi, kemampuan logistik, dan faktor geografis,” tulis Tehran Times.
Indeks kekuatan militer Iran dihitung pada 0,2269, dengan skor nol menunjukkan kinerja militer tertinggi. Empat negara terkemuka seperti Amerika Serikat, Rusia, India, dan China, memiliki indeks kekuatan masing-masing sebesar 0,0699, 0,0702, 0,0706, dan 0,1023.
Peringkat ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti jumlah unit militer, kemampuan ekonomi, kemampuan logistik, dan faktor geografis. Dalam situs resmi Global Firepower, diketahui Iran memiliki dominasi yang sangat baik dalam faktor kekuatan manusia, kekuatan darat, kekuatan laut, sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan logistik.
Meskipun dijatuhi sanksi, institut tersebut mencatat bahwa kekuatan militer Iran secara bersamaan telah meningkat, memungkinkan Tehran untuk memperoleh posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan Israel.
Iran telah mengembangkan industri militer yang muncul dalam beberapa dekade terakhir. Negara tersebut memiliki berbagai jenis misil yang dipandu dengan presisi, drone, dan sistem pertahanan, semuanya diproduksi secara domestik. Dikabarkan juga telah menjadi pemasok senjata untuk negara-negara di Asia, Eropa, dan Afrika.
Para ahli militer dan insinyur Iran telah membuat kemajuan yang luar biasa dalam memproduksi berbagai peralatan asli dalam beberapa tahun terakhir, berkontribusi pada swasembada kekuatan bersenjata.
Tidak heran jika kekuatan militer Iran justru dinilai lebih berbahaya dibanding dengan Mesir, Australia, Israel, Ukraina, Jerman, dan Spanyol, yang ada dalam posisi 15 hingga 20.
Posisi Israel yang ada di peringkat ke-17 justru jadi sorotan. Pasalnya Israel hanya memiliki keunggulan dalam hal kekuatan udara dan geografi atas Iran. Posisi itu justru merosot dari peringkat tahun sebelumnya yakni 11.
Penurunan itu bahkan telah menimbulkan kritik dari think tank Israel The Institute for National Security Studies (INSS). Mereka menilai kemunduran itu terjadi karena adanya pengurangan anggaran militer Israel dan peningkatan persenjataan negara-negara tetangga.
Sementara DW menyebutkan saat ini Iran dan Israel terpisah oleh negara-negara tetangga seperti Irak dan Yordania. Jarak antara Yerusalem, Israel dan Tehran, Iran sekitar 1.850 kilometer (1.149 mil).
“Sebenarnya, konflik tidak akan berbentuk perang klasik, tetapi akan lebih merupakan pertukaran pukulan dari jarak jauh,” kata Fabian Hinz, pakar Timur Tengah di International Institute for Strategic Studies (IISS) yang berbasis di London, Inggris.
“Konflik bersenjata antara Israel dan Iran akan dilakukan terutama melalui udara,” tambahnya.
Saat ini Israel jelas unggul dari Iran dalam hal kekuatan udara, menurut Global Firepower secara total, angkatan bersenjata Israel dilengkapi dengan 612 pesawat tempur, sementara Iran memiliki 551.
Di luar angka, juga kualitas pesawat militer yang dimiliki juga penting. Apalagi pertukaran pukulan jarak jauh memang membutuhkan pesawat tempur yang sangat modern.
“Di pihak Iran, namun, pesawat tidak memiliki arti yang berarti, karena hampir tidak mungkin untuk memperbarui armada karena sanksi,” kata Hinz.
Iran dapat membeli beberapa pesawat pada tahun 1990-an dan sekarang ingin mendapatkan beberapa pesawat buatan Rusia, tambahnya.
“Namun, pada dasarnya mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menyaingi kekuatan udara Israel,” kata Hinz.
Inilah sebabnya mengapa Tehran terutama fokus pada pengembangan misil dan drone. Hal itu dibuktikan ketika mereka menyerang Israel pada Sabtu 13 April 2024 lalu. Total ada 300 drone dan misil yang dikirim Iran ke Israel.
Israel juga kini melakukan serangan balasan dengan mengirimkan misil pada Kamis (18/4/2024) kemarin. Berbeda dengan Israel yang memiliki Iron Dome, kemampuan Iran menahan serangan balik jarak jauh dari udara itu masih diragukan.
“Mereka punya sistem pertahanan,tapi saya berasumsi bahwa ini tidak akan terlalu berhasil,” kata Hinz. “Iran tidak memiliki perisai pertahanan yang serius,” pungkasnya.