Gus Hilmy: Peran Organisasi Keagamaan Penting untuk Atasi Problem Sosial dan Pengelolaan Tambang
Abadikini.com, YOGYAKARTA – Kenakalan remaja menjadi tantangan besar bagi organisasi remaja di Kota Yogyakarta, termasuk dalam ranah teknologi informasi seperti judi dan pinjaman online. Masalah ini disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., dalam acara Konferensi Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Yogyakarta pada Sabtu (8/6).
Gus Hilmy menyoroti bahwa sebagai organisasi keagamaan, fokus harus beralih dari debat ritual ke problem sosial yang lebih nyata, seperti kenakalan remaja, kriminalitas, dan tantangan di era teknologi informasi. “Kenakalan remaja hari ini sangat mengkhawatirkan, seperti kriminalitas, klitih, geng motor, narkotika, prostitusi online, judi online, dan pinjaman online (pinjol). Ini masalah ruwet dan korbannya sudah banyak,” ujar Hilmy dalam keterangan, Senin (10/6/2024).
Data menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa dan pelajar di Yogyakarta menurun signifikan dari sekitar satu juta pada 2021 menjadi sekitar 700 ribu pada 2023. Lebih dari 270 ribu mahasiswa berasal dari luar DIY, dengan potensi ekonomi yang signifikan namun juga menghadirkan tantangan sosial yang besar.
Gus Hilmy menekankan pentingnya sinergi dalam mengatasi tantangan ini, mendorong IPNU-IPPNU untuk tidak hanya melakukan pengkaderan formal, tetapi juga menginisiasi program bimbingan belajar, magang, dan pertukaran pelajar. “IPNU-IPPNU, bersama Muslimat, Ansor, dan Fatayat, harus bisa bersinergi membuat legacy dengan mendirikan sekolah-sekolah,” katanya.
Selain masalah sosial, Gus Hilmy juga menyinggung isu tambang. Menurutnya, pengelolaan tambang oleh NU harus dilakukan dengan baik dan penuh tanggung jawab. “Kader-kader muda seperti IPNU-IPPNU harus mengelola tambang dengan baik. Kita diberi kepercayaan, diserahi urusan, lalu kita terima dan harus bisa kita buktikan,” tegasnya.
Gus Hilmy mengutip hadits Nabi Muhammad SAW bahwa “jika suatu urusan diserahkan bukan pada ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya,” sebagai pengingat pentingnya kompetensi dalam mengelola amanah.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua PCNU Kota Yogyakarta H. Abd. Suud, M.Si., Katib Syuriah K.H. Abdul Halim Nasution, Kepala MAN II Yogyakarta Singgih Sampurno, S.Pd., M.A., Ketua PW IPNU Didi Manarul Hadi, dan Ketua PC IPNU Nadru Aulia Rahman. Nadru menekankan pentingnya penguatan mental pelajar dan menyiapkan mereka menyambut Indonesia Emas 2045. Sementara itu, Didi Manarul Hadi menekankan pentingnya keberlanjutan program dalam kepengurusan baru IPNU-IPPNU.