Suryo Prabowo Luncurkan Buku Mengenai Pengalaman di Timor Leste

Abadikini.com, JAKARTA – Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo meluncurkan bukunya yang berjudul “Menghantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste” di Beer Hall, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Sabtu. Buku ini merangkum kisah pengalamannya selama bertugas di Timor Timur dari tahun 1997 hingga 1999.

“Buku ini saya buat agar kita mempunyai sejarah dan memancing para pelaku sejarah,” ujar Suryo dalam acara peluncuran bukunya, Sabtu (22/6/2024). Ia menjelaskan bahwa buku tersebut bertujuan untuk memberikan perspektif sejarah yang kaya dan mendorong para pelaku sejarah lainnya untuk berbicara.

Mengutip Antara, selama bertugas di Timor Timur, Suryo memegang berbagai jabatan penting, termasuk Kepala Staf Korem (Kasrem) 164/Wira Dharma (WD), Sekretaris Pribadi (Sespri) Kasum ABRI merangkap Kasrem 164/WD, Wakil Komandan Korem (Wadanrem) 164/WD, Wakil Gubernur Provinsi Timor Timur, dan terakhir sebagai Wakil Komandan Satuan Tugas Indonesia Task Force (ITFET) menjelang penyerahan Timor Timur kepada perwakilan PBB.

Dalam buku setebal 248 halaman ini, Suryo menceritakan berbagai dinamika yang dialaminya, mulai dari konflik fisik, kerusuhan, dinamika politik antara pemerintah pusat dan Timor Timur, hingga peristiwa pelepasan Timor Timur dari Indonesia menjadi Timor Leste.

Suryo berharap buku ini bisa mengungkap banyak fakta sejarah dari sudut pandang yang beragam. Untuk itu, selain kisah pribadinya, buku ini juga menyajikan wawancara dengan tokoh-tokoh besar yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

Seperti Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Menhankam/Pangab pada tahun 1999, Prof. Dr. Makarim Wibisono sebagai Utusan Tetap RI untuk PBB pada tahun 1999, Dewi Fortuna Anwar sebagai Juru Bicara Presiden RI pada tahun 1999, dan mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono.

Dengan peluncuran buku ini, Suryo berharap dapat memberikan kontribusi berharga bagi pemahaman sejarah Indonesia dan Timor Leste, serta mendorong lebih banyak pelaku sejarah untuk berbagi pengalaman mereka.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker