PCNU Surabaya Minta Pengubah Logo NU Jadi Ulama Nambang Diproses Hukum
Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya KH Masduki Toha mengecam tindakan pengubahan logo Nahdlatul Ulama menjadi Ulama Nambang. Petinggi PCNU Surabaya itu menilai pengubahan logo NU merupakan upaya sistemik.
”Apa itu upaya sistemik? Upaya yang dilakukan orang-orang yang sejak lama dendam terhadap NU. Jadi, mereka selalu menunggu momentum untuk menyerang NU,” terang KH Masduki Toha dilansir dari jawapos Senin (24/6/2024).
Dia mengungkapkan, sejak dijahili pemerintah kolonial (penjajah Belanda dan Jepang), Nahdlatul Ulama semakin besar dan tak sedikit orang dendam kepada NU. Zaman orde lama, NU juga dikepung komunis dan kalangan Wahabi yang diam-diam mendukung rezim juga.
”Kenyataannya, NU tetap eksis. Begitu pula NU digencet rezim orde baru, dan kalangan Islam simbolik garis keras yang menyusul ke rezim. Tetapi, justru NU makin kuat,” beber KH Masduki Toha.
Saat ini, NU menjadi mayoritas sekitar 59,1 persen warga negara Indonesia adalah NU. Masduki menyebutkan, kebesaran NU dan cara survive NU memang sangat menakjubkan.
”Hal itu membuktikan bahwa NU merupakan jam’iyah marzhotillah diridloi Allah. Sehingga siapapun yang membenci akan menjadi tamat tergilas zaman,” jelas KH Masduki Toha.
Saat ini, NU menjadi mayoritas sekitar 59,1 persen warga negara Indonesia adalah NU. Masduki menyebutkan, kebesaran NU dan cara survive NU memang sangat menakjubkan.
”Hal itu membuktikan bahwa NU merupakan jam’iyah marzhotillah diridloi Allah. Sehingga siapapun yang membenci akan menjadi tamat tergilas zaman,” jelas KH Masduki Toha.
Sebelumnya, KH Masduki Toha mengatakan untuk masalah logo NU yang dipelesetkan, pihaknya sudah menentukan sikap sesuai prinsip. PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Surabaya sudah menyerahkan masalah tersebut ke PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama).
”Kami sudah menentukan sikap bagaimana menyikapi kasus yang sedang ramai ini. Yakni, lambang NU yang dipelesetkan menjadi UN (Ulama Nambang),” terang KH Masduki Toha.
KH Masduki Toha berharap kasus lambang NU yang dipelesetkan itu diusut tuntas. Kemudian, pelaku dihukum seberat-beratnya.
Kasus dugaan pelecehan lambang Nahdlatul Ulama (NU) oleh akun X @BEBEL telah masuk dalam berkas laporan kepolisian di Polrestabes Surabaya. Ali Mahfud, warga Rungkut sekaligus Muhibbin NU yang menjadi pelapor.
Ali Mahfud tak terima logo yang sangat sakral dan bermakna itu diubah begitu saja dan diberikan tulisan Ulama Nambang atau UN. Pembuatan lambang NU tidak mudah.
”Saya pernah menapaktilasi proses pembuatan lambang NU. Saya rasa dan lihat pembuatan lambang NU tidak asal dan memiliki makna yang mendalam,” tegas Ali.