DPR Apresiasi Muhammadiyah Tarik Dana Rp15 Triliun dari BSI: Tingkatkan Kompetisi Perbankan Syariah

Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza, menyambut baik keputusan Muhammadiyah menarik dana sebesar Rp15 triliun dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Ia meyakini langkah ini akan memberikan dampak positif bagi pengembangan perbankan syariah di Indonesia.

Faisol Riza memandang keputusan Muhammadiyah untuk menempatkan dananya di Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, serta bank-bank syariah daerah sebagai langkah strategis. “Muhammadiyah mungkin ingin meningkatkan daya saing perbankan syariah yang belakangan ini tampak didominasi oleh BSI,” ujarnya pada Selasa (25/6/2024), mengutip dari Inilah.

Lebih lanjut, Faisol berharap kebijakan Muhammadiyah ini bisa memperkuat dan meramaikan pasar perbankan syariah di tanah air. “Saya berharap bahwa penempatan dana Muhammadiyah di bank lain ini bisa membantu bank-bank syariah untuk berkembang lebih pesat dan membuat pasar perbankan syariah di Indonesia semakin dinamis. Ini sangat baik untuk situasi perbankan nasional kita,” tambahnya.

Penarikan dana besar oleh Muhammadiyah ini memunculkan berbagai spekulasi, terutama setelah muncul informasi bahwa petinggi Muhammadiyah gagal menjabat sebagai Komisaris BSI. Informasi yang beredar menyebut bahwa pihak BSI telah beberapa kali menawarkan posisi komisaris dan dewan pengawas syariah (DPS) kepada PP Muhammadiyah. Setelah beberapa kali penolakan, Muhammadiyah akhirnya menyetujui dan mengajukan dua nama, yaitu Jaih Mubarak untuk calon DPS dan Abdul Mu’ti untuk calon komisaris.

Namun, dalam RUPS BSI pada 17 Mei 2024, hanya Jaih Mubarak yang lolos sebagai dewan pengawas, sementara Abdul Mu’ti gagal terpilih dan posisinya diisi oleh politikus Gerindra, Felicitas Tallulembang.

Keputusan ini diduga menjadi salah satu alasan Muhammadiyah menarik dananya dari BSI dan menempatkannya di bank-bank syariah lain. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perbankan syariah yang lebih kompetitif dan beragam di Indonesia.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker