Pengamat Kritik Pengelolaan Pusat Data Nasional: Kurangnya Sistem Backup

Abadikini.com, JAKARTA – Pengamat keamanan dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, melontarkan kritik tajam terhadap pengelolaan Pusat Data Nasional (PDN) yang dianggap kurang memadai dalam hal sistem backup. Alfons menyamakan situasi ini dengan “ikut balap Formula 1 tanpa helm,” menyoroti betapa seriusnya kelalaian tersebut.

“Ini seperti ikut balap Formula 1 tapi nggak pakai helm. Keterlaluan sih ngawurnya,” ujar Alfons terkait kondisi PDN yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), seperti dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).

Alfons menambahkan bahwa PDN, terutama yang berlokasi di Surabaya, belum pulih sepenuhnya dari serangan ransomware Lockbit 3.0 yang terjadi sejak 20 Juni 2024, yang mengindikasikan kelemahan signifikan dalam pengelolaan keamanan data nasional.

Senada dengan Alfons, Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi, menegaskan bahwa Kementerian Kominfo dan lembaga terkait belum sepenuhnya melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 dan Perpres Nomor 132 Tahun 2022, yang mengatur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan arsitektur keamanannya.

“Kalau dua Perpres ini dilaksanakan dengan baik, kami yakin insiden seperti ini dapat ditangani lebih efektif,” ujar Bobby, seperti dikutip dari laman resmi DPR.

Bobby juga menekankan perlunya koordinasi antarlembaga negara dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keamanan arsitektur SPBE sesuai standar yang telah ditetapkan.

“Pendekatan keamanan siber harus by design, bukan baru berbenah setelah ada kejadian,” tegasnya.

Kepala BSSN, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Hinsa Siburian, turut menyampaikan kekhawatirannya dalam rapat di DPR, menyoroti bahwa tata kelola dan absennya backup data yang efektif menjadi masalah utama.

“Mohon maaf Pak Menteri (Budi Arie Setiadi) permasalahan utamanya adalah tata kelola dan tidak adanya backup data,” ungkap Hinsa.

“Kita perlu analogi seperti ketika mati listrik, kita harus siap dengan genset. Sama halnya, PDN harus selalu siap dengan sistem backup data yang handal,” lanjutnya.

Hinsa menambahkan bahwa kekurangan ini bukan hanya masalah teknis, tetapi juga menunjukkan kegagalan dalam mengantisipasi dan mengelola risiko keamanan siber yang kian meningkat. Hingga hari ini, Jumat (28/6/2024), PDN masih belum pulih sepenuhnya dari serangan hacker yang terjadi sejak Kamis (20/6/2024) akibat ransomware terbaru jenis Lockbit 3.0.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker