Kepala Pusat Kesehatan Haji Pastikan Pelayanan untuk Jamaah Non-Reguler di KKHI Makkah

Abadikini.com, MAKKAH – Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, menegaskan komitmen untuk terus melayani jamaah haji non-reguler yang memerlukan layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Selama periode puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armunza), tercatat sekitar 20 jamaah haji non-reguler yang berobat ke KKHI.

Komitmen tersebut disampaikan Liliek saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal Jeddah, Yusron B Ambary, di KKHI Makkah pada Selasa (26/6). Konjen Yusron menerima laporan bahwa beberapa jamaah haji non-reguler seperti furoda dan jamaah haji visa ziarah datang ke klinik ini dibawa oleh aparat Saudi karena kondisi kesehatan yang memprihatinkan.

 

“Jamaah haji non-reguler sering ditemukan setelah mengalami masalah kesehatan dan dibawa oleh aparat Saudi ke KKHI,” ungkap Liliek, seperti dilansir dari laman resmi Kemenkes RI, Sabtu (29/6).

Aparat Saudi hanya mengenal KKHI sebagai fasilitas kesehatan khusus jamaah haji Indonesia. “Sehingga, setiap jamaah haji Indonesia yang sakit akan dibawa ke KKHI,” tambah Liliek.

Penyebab sakit yang dialami para jamaah haji non-reguler beragam, mulai dari kelelahan hingga penyakit bawaan seperti diabetes melitus dan jantung.

Liliek juga menceritakan tentang seorang jamaah haji non-reguler yang dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi (RSAS) dengan identitas yang kurang jelas. Awalnya, jamaah tersebut ditolak di RSAS, kemudian dibawa dan dirawat di KKHI. Namun, karena kondisinya yang semakin menurun, jamaah tersebut dirujuk kembali ke RSAS dan akhirnya diterima dengan baik.

Menurut Yusron B Ambary, pengawasan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terhadap KKHI sangat ketat. Hampir setiap hari, mereka melakukan kunjungan ke KKHI.

Jumlah kasus kematian jamaah haji secara keseluruhan pada 2023 mencapai 800 orang. Hal ini menjadi catatan bagi Pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan haji.

Fasilitas kesehatan Indonesia, seperti KKHI, sangat membantu pihak Arab Saudi dalam menangani jamaah haji yang sakit. Otoritas Arab Saudi terus memantau fasilitas ini untuk memastikan para jamaah yang sakit dapat tertangani dengan baik. Bagi jamaah dengan kondisi yang berat, rujukan ke RS setempat pun tidak mengalami kendala.

Pada kesempatan tersebut, Liliek menambahkan bahwa pada 2023, terdapat 238 jamaah haji yang mengikuti program safari wukuf. Untuk mengangkut mereka, disediakan 15 bus, dengan 6 bus di antaranya khusus untuk jamaah yang harus berbaring.

Tahun ini, jumlah jamaah haji yang mengikuti safari wukuf hanya 53 orang. Hal ini disebabkan oleh kondisi mereka yang tidak memungkinkan untuk berangkat bersama kloter.

“Alhamdulillah, sepulang dari safari wukuf, jamaah tetap dirawat di KKHI dan dapat beristirahat dengan nyaman di ruang perawatan. Tidak seperti tahun lalu dengan kapasitas terbatas, tempat tidur di ruang perawatan harus dirapatkan agar bisa muat banyak sampai meluber ke lobi, tahun lalu sampai 60 orang,” kata Liliek.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker