Facebook Bakal Blokir Konten Berita Bagi Pengguna di Australia
Abadikini.com, JAKARTA – Meta berencana untuk memblokir akses terhadap konten berita bagi pengguna Facebook di Australia apabila pemerintah negara tersebut mengesahkan undang-undang yang memaksa perusahaan membayar lisensi kepada penerbit berita.
Rencana ini muncul setelah Meta menyatakan bahwa pihaknya tidak akan melanjutkan kesepakatan komersial terkait konten berita dengan penerbit di Australia dan Amerika Serikat karena perusahaan tersebut akan lebih berfokus pada produk dan layanan yang lebih melibatkan pengguna.
Dikutip dari Silicon Republic pada Minggu (30/6) Direktur Kebijakan Regional Meta Mia Garlick mengatakan kepada parlemen Australia bahwa “semua opsi ada di atas meja” saat ditanya mengenai rencana Meta untuk memblokir konten berita apabila pemerintah memaksa mereka membayar kepada penerbit berita.
“Ada banyak kanal di mana orang-orang bisa mendapat konten berita,” kata Mia.
Persoalan terkait penyiaran konten berita di Facebook bermula pada tahun 2021, ketika platform tersebut memblokir penayangan konten dari penerbit berita Australia. Langkah tersebut ditempuh menjelang rancangan undang-undang yang mengharuskan perusahaan untuk membayar penerbit akan disahkan menjadi undang-undang.
Garlick mengatakan bahwa Meta sedang menunggu keputusan pemerintah Australia apakah akan menerapkan undang-undang yang disebut belum teruji tersebut.
“Setiap undang-undang lainnya – undang-undang pajak, undang-undang keselamatan, undang-undang privasi – kami berupaya untuk mematuhinya. Kepatuhan hanya akan terlihat sedikit berbeda terkait dengan undang-undang ini jika sepenuhnya diterapkan,” katanya.
Musim panas lalu, Meta mengatakan bahwa mereka berencana untuk menghentikan akses berita bagi pengguna Facebook dan Instagram di Kanada setelah Undang-Undang Berita Online negara itu disahkan.
Pada bulan Desember 2023, Kanada mengatakan akan terus mendorong Meta dan perusahaan teknologi besar lainnya untuk membayar penerbit berita Kanada atas konten mereka. Sementara itu, Google setuju untuk membayar jutaan dolar untuk berita di Kanada.
“Pengesahan ini mengatur perantara berita digital untuk meningkatkan keadilan di pasar berita digital Kanada dan berkontribusi pada keberlanjutannya,” kata pemerintah Kanada saat itu.
sumber: Antara