Jakarta Duduki Posisi Ketiga dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
Abadikini.com, JAKARTA – Kualitas udara di Jakarta pada Kamis pagi (4/7/2024) tercatat sebagai yang terburuk ketiga di dunia. Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 04.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 155, yang masuk dalam kategori tidak sehat.
Angka AQI 155 ini menunjukkan bahwa kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif. Udara pada kategori ini dapat merugikan kesehatan manusia, terutama kelompok yang sensitif, serta dapat merusak tumbuhan dan nilai estetika lingkungan.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah penjelasan kategori tingkat kualitas udara:
– Kategori Baik (PM2.5: 0-50): Tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan, atau nilai estetika.
– Kategori Sedang (PM2.5: 51-100): Tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.
– Kategori Tidak Sehat (PM2.5: 101-150): Berisiko bagi kelompok sensitif.
– Kategori Sangat Tidak Sehat (PM2.5: 200-299): Dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
– Kategori Berbahaya (PM2.5: 300-500): Dapat merugikan kesehatan serius pada populasi secara umum.
Selain Jakarta, kota-kota dengan kualitas udara terburuk di dunia saat ini adalah:
1. Kinshasa, Kongo (AQI 182)
2. Kampala, Uganda (AQI 163)
4. Lahore, Pakistan (AQI 157)
5. Medan, Indonesia (AQI 145)
6. Santiago, Cile (AQI 145)
7. Accra, Ghana (AQI 127)
8. Beijing, China (AQI 124)
9. Incheon, Korea Selatan (AQI 114)
10. Ho Chi Minh, Vietnam (AQI 113)
Disarankan masyarakat di Jakarta untuk memakai masker saat keluar rumah, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan. (Antara)