DEMASIV: Inovasi Berdampak di Tidore untuk Peningkatan Kesejahteraan
Abadikini.com, TIDORE – Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kota Tidore Kepulauan, Ramli Saraha, telah meluncurkan gagasan inovasi berdampak di Tidore melalui program “Desk Masalah Inovasi” (DEMASIV). Program ini bertujuan untuk mengimplementasikan inovasi yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, bukan sekadar memenuhi persyaratan administratif.
“Inovasi daerah seharusnya tidak hanya sekedar melengkapi administrasi untuk meraih predikat kota inovatif. Inovasi sejati harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Tidore harus beranjak dari inovasi administratif menjadi inovasi substantif,” jelas Ramli Saraha di ruang kerjanya, Kamis (4/7/2024).
Ramli menambahkan bahwa Wali Kota Ali Ibrahim dan Wakil Wali Kota Muhammad Sinen sudah lama menginginkan tata kelola inovasi yang substansial di Tidore. Inovasi yang dapat membantu menurunkan tingkat kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing daerah.
“Hal ini juga diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. Sasaran inovasi daerah adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Insya Allah, kami akan mewujudkannya melalui DEMASIV,” tegas Ramli.
DEMASIV atau Desk Masalah Inovasi adalah bentuk pendampingan inovasi melalui sistem desk, di mana pengujian dampak inovasi dilakukan dengan transparan dan berbasis bukti. “Kami akan memastikan bahwa inovasi berdampak harus jelas, seperti memberikan manfaat kepada berapa orang, meningkatkan penghasilan berapa rupiah, atau menghasilkan berapa produk barang dan jasa,” tambah Ramli.
Ramli menjelaskan bahwa gagasan inovasi berdampak ini sudah dikomunikasikan dengan berbagai pihak, termasuk antar daerah. Aksi perubahan ini telah didukung oleh Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Barat, dan Halmahera Tengah. Selain itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah, Dr. Oetami Dewi, juga mendukung proyek ini. Dalam sebuah testimoni video pendek, Dr. Oetami Dewi menyatakan dukungan BRIN terhadap gagasan inovasi berdampak di Kota Tidore Kepulauan.
Secara teknis, pendampingan inovasi daerah akan dilaksanakan selama 10 hari berturut-turut melalui desk inovasi kepada seluruh OPD, kecamatan, desa, kelurahan, dan puskesmas dalam 10 sesi yang telah dimulai sejak tanggal 1 Juli 2024. Program pendampingan inovasi ini juga akan mencakup sekolah-sekolah SD dan SMP di Kota Tidore Kepulauan untuk memastikan partisipasi inovasi dari berbagai pihak. “Untuk mewujudkan inovasi berdampak di Kota Tidore Kepulauan, kita membutuhkan sinergi dan kerja kolaborasi dengan semua elemen,” pungkas Ramli.