BSI Terus Melaju: Dari Merger ke Top 10 Bank Syariah Dunia
Abadikini.com, JAKARTA – Pasca merger tiga tahun lalu, tepatnya sejak 1 Februari 2021, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meraih sejumlah pencapaian gemilang. Tidak hanya dari sisi kinerja yang tumbuh pesat, BSI juga berhasil masuk dalam Top 10 Global Bank Syariah Dunia dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Pencapaian ini tidak lepas dari kepemimpinan Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, yang telah lama berkecimpung di dunia perbankan. Sebelumnya, Hery memiliki peran penting dalam merger PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pengalaman inilah yang membuat Hery dipercaya memimpin merger tiga bank syariah, yaitu PT Bank Syariah Mandiri, PT BNI Syariah, dan PT BRI Syariah.
Jatuh bangun, tantangan, serta peluang besar merger ini dipaparkan Hery dalam bukunya ‘Mega Merger in The Pandemic Era’, yang diluncurkan di Jakarta, Kamis (11/7/2024). Acara ini dihadiri oleh puluhan pemimpin redaksi media massa nasional.
Acara dilanjutkan dengan diskusi dan bedah buku tersebut. Hadir sebagai pembedah buku, CEO Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana dan Pemimpin Redaksi Republika Elba Damhuri, dengan moderator Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y Benyamin.
Dalam paparannya, CEO Rakyat Merdeka, Kiki Iswara, mengatakan bahwa kepemimpinan Hery di BSI membawa perubahan signifikan pada perbankan syariah di Indonesia. Menurutnya, menyatukan tiga bank dengan kultur berbeda memerlukan sinergi tata kelola jaringan. Kiki menyebut Hery sebagai pemimpin yang berani mengambil risiko namun tetap perhitungan.
Keberhasilan Hery mendirikan bank syariah terbesar di tengah pandemi terbukti dari aset BSI yang mencapai Rp 355 triliun dan kapitalisasi pasar Rp 131,47 triliun, sehingga BSI masuk dalam Top 10 Global Islamic Bank by Market Cap.
“Kepemimpinan Pak Hery yang luar biasa patut menjadi teladan bagi talenta baru di BSI,” ujar Kiki.
Pemimpin Redaksi Republika, Elba Damhuri, juga memuji keberhasilan merger BSI yang ditentukan oleh kepemimpinan di level atas, yaitu Presiden Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Dirut BSI Hery Gunardi. Elba menyatakan bahwa trisula ini menargetkan BSI menjadi bank universal yang melayani khalayak dan menjadi bank rahmatan lil ’alamin.
Dirut BSI Hery Gunardi bersyukur BSI saat ini berada pada titik survive pasca melewati masa krisis. Setelah merger, BSI berhasil mencapai target Return of Equity (ROE) di atas 18 persen dan masuk dalam Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar pada Maret 2024, setahun lebih awal dari target perusahaan.
Merger tiga bank syariah milik Himbara membawa manfaat besar bagi BSI, termasuk peningkatan jumlah nasabah menjadi 20,4 juta pada Maret 2024. Pertumbuhan aset BSI mencapai double digit, sementara industri lainnya hanya single digit, dengan pembiayaan mencapai Rp 247 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 297 triliun pada Maret 2024. Kesehatan keuangan BSI juga semakin membaik dengan NPF di level 2,01 persen.
“What’s next? Kami telah menyusun rencana kerja selama 10 tahun. BSI ingin masuk top 3 bank syariah global dari sisi market cap dan menjadi top 3 bank di Indonesia,” tutup Hery.