Pelayanan Gizi Optimal untuk Petugas Kesehatan dan Jemaah Haji di KKHI Mekkah
Abadikini.com, MAKKAH – Kecukupan asupan gizi sangat penting bagi petugas kesehatan dan jemaah haji dalam menjalankan aktivitas kesehariannya di tanah suci. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyadari hal ini dengan menyediakan pelayanan gizi bagi petugas kesehatan haji, jemaah haji yang sakit, dan pendampingnya.
Tujuan pelayanan gizi bagi petugas haji adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi sehingga tubuh tetap bugar selama bertugas. Bagi jemaah haji yang sakit, pelayanan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi selama menjalani perawatan di KKHI.
Pemenuhan kebutuhan gizi dilakukan dengan memperhatikan metabolisme tubuh, meningkatkan kesehatan, dan mengoreksi kelainan metabolisme. Kegiatan pelayanan gizi ini bersifat kuratif, promotif, dan preventif. “Serta, mempercepat proses penyembuhan hingga jemaah haji dapat melanjutkan prosesi ibadah haji,” kata Penanggung Jawab Instalasi Gizi KKHI Mekkah, Sri Dalyanti SKM, MKM di KKHI, Rabu (10/7).
Sri menjelaskan bahwa pelayanan gizi di KKHI mencakup perencanaan dan penyusunan standar, pola, serta siklus menu. Mereka juga melakukan skrining dan asesmen gizi pada jemaah sakit, serta memberikan edukasi dan konseling gizi untuk meningkatkan pengetahuan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan jemaah haji.
“Ahli gizi akan mengunjungi pasien yang dirawat inap untuk memberikan edukasi kepada para jemaah serta memastikan apakah jemaah haji sakit mengonsumsi makanan yang diberikan,” tutur Sri.
Sri menambahkan bahwa ahli gizi juga merancang intervensi gizi dengan pemberian makanan bagi jemaah haji yang dirawat di KKHI. Intervensi ini meliputi modifikasi kebutuhan gizi, jenis diet, bentuk makanan, komposisi zat gizi, dan frekuensi makan sesuai kondisi jemaah haji sakit.
Dalam penyajian makanan untuk jemaah yang sakit, ahli gizi akan berkoordinasi dengan petugas penyaji makanan atau Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK) mengenai rencana pemberian makan dan daftar resep diet khusus. Koordinasi ini dilakukan baik secara lisan maupun tulisan.
Ahli gizi juga memesan makanan kepada pihak katering sesuai jenis, jumlah, kualitas, dan spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum didistribusikan, mereka akan melakukan pengecekan untuk memastikan makanan yang diterima sudah sesuai. Jika ada ketidaksesuaian, makanan akan dikembalikan dan diminta penggantiannya.
Selain itu, ahli gizi menyiapkan makanan sesuai diet dan menghitung kuantitas makanan sesuai dengan jumlah jemaah. “Di KKHI, ahli gizi akan berkoordinasi dengan dokter mengenai diagnosa pasien untuk menentukan makanan yang harus dikonsumsi oleh jemaah yang sakit dan mengkoordinasikannya dengan katering yang sudah ditentukan,” tambah Sri.
Sri mengimbau jemaah haji yang sedang dirawat di KKHI untuk mengonsumsi makanan yang telah disediakan karena komposisi gizinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan asupan harian. “Jemaah juga diminta memperbanyak konsumsi sayur, buah, serta air putih,” tutupnya.