Penerapan Syari’at Islam Dinilai dapat menjadi Solusi bagi Persoalan Sistem Hukum di Indonesia

Abadikini.com, JAKARTA – Penerapan Syari’at Islam dinilai dapat menjadi solusi bagi persoalan sistem hukum yang ada di Indonesia saat ini. Hal ini menjadi salah satu pembahasan dalam acara bedah buku “Penegakan Syari’at Islam di Indonesia” karya Prof. Dr. Rifyal Ka’bah, yang diselenggarakan oleh Partai Bulan Bintang (PBB) dan Rifyal Ka’bah Foundation di Markas DPP PBB, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).

Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2013-2015, Hamdan Zoelva, yang menjadi pemateri dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa dari segi dasar konstitusional, tidak ada masalah dalam mengintegrasikan syariat atau hukum Islam ke dalam hukum nasional Indonesia. Namun, keberhasilan transformasi ini sangat bergantung pada kemauan politik dari para pembentuk undang-undang.

“Penegakan Syari’at Islam di Indonesia harus dilakukan melalui cara transformasi, yaitu dengan mentransformasikan syariah dan fiqh hasil pemikiran ulama ke dalam peraturan perundang-undangan tertulis, sehingga sesuai dengan perkembangan zaman dan kondisi Indonesia,” ujar Hamdan Zoelva.

Hamdan, yang juga pengawas Rifyal Ka’bah Foundation, menyoroti bahwa salah satu tantangan dalam penerapan syari’at Islam adalah kerancuan pemahaman antara syari’at diyani yang terkait dengan masalah ubudiyah dan syari’at qadha’i yang berkaitan dengan amaliah kehidupan keduniaan untuk menyelesaikan masalah sosial dan kenegaraan.

“Proses transformasi yang harus dilakukan adalah transformasi syari’at qadha’i dalam perundang-undangan untuk mengatasi masalah sosial dan keduniaan,” jelasnya.

Hamdan mengajak seluruh masyarakat, terutama para kader PBB, untuk menjadikan buku ini sebagai referensi penting. “Ini adalah sebuah karya luar biasa dari seorang akademisi Hakim Agung RI. Cita-cita beliau banyak yang sudah menjadi hukum nasional dan undang-undang. Buku ini sangat penting dibaca oleh politisi dari partai-partai Islam, khususnya kader-kader PBB,” tegas Hamdan.

Acara bedah buku ini juga dihadiri oleh Lalu Zulkifli, Ketua Umum Gerakan Riset Indonesia, serta Pembina dan Ketua Rifyal Ka’bah Foundation, Hamidah Yacoub dan Syahril Mukhtar.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot mega888 slot slot gacor