Pemkot Tidore Intensifkan Pemantauan Harga Bahan Pokok untuk Kendalikan Inflasi
Abadikini.com, TIDORE – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terus melakukan pemantauan harga bahan pokok (Bapok) serta komoditi Bawang, Rica, dan Tomat (Barito) untuk menjaga kestabilan harga di setiap pasar di Kota Tidore, baik di Pulau Tidore maupun di daratan Oba, sehingga inflasi daerah dapat terkendali.
Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Taher Husain, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah mingguan bersama Kementerian Dalam Negeri secara daring melalui Zoom Meeting di Ruang Rapat Wali Kota, Senin (22/7/2024).
Rakor yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir ini diikuti oleh seluruh kepala daerah se-Indonesia serta Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah se-Indonesia.
Taher menambahkan, hingga saat ini pemerintah Kota Tidore Kepulauan mampu mengendalikan inflasi di wilayahnya, namun Tim TPID terus berkoordinasi dengan para pedagang untuk memantau perkembangan harga serta stok kebutuhan pokok di pasar-pasar Kota Tidore.
“Kami, Tim TPID Kota Tidore, selalu melakukan operasi pasar untuk meninjau perkembangan harga serta stok kebutuhan pokok di Kota Tidore. Saat ini, harga bapok di Kota Tidore masih berada pada posisi stabil,” kata Taher.
Dalam arahannya, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir meminta agar daerah dengan angka inflasi di atas 2,51 persen atau rata-rata nasional, dapat menerapkan langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan karena pengendalian inflasi daerah merupakan prioritas utama pemerintah pusat.
“Salah satu langkah strategis yang akan kami lakukan adalah memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan. Sinergi ini sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor penyebab inflasi yang bersifat lokal,” ucap Tomsi.
Tomsi juga menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi rutin terhadap kebijakan pengendalian inflasi. “Kami akan terus memantau perkembangan situasi ekonomi di daerah dan memastikan setiap kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan dengan baik,” ujar Tomsi.
Tomsi menambahkan, pemerintah daerah dapat melibatkan pihak ketiga dalam menyusun perencanaan gerakan menanam, terutama untuk komoditas seperti bawang merah, cabai, dan jagung yang sering mengalami kenaikan harga di banyak daerah. “Melalui kolaborasi dengan pihak ketiga, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya dan keahlian yang tersedia untuk meningkatkan produksi dan kualitas komoditas tersebut. Hal ini mencakup penyediaan bibit unggul, pelatihan teknis bagi petani, serta pengembangan infrastruktur pertanian yang lebih baik,” harap Tomsi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan Abdul Hakim Adjam, Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kota Tidore Kepulauan Nurlaila Yasin, serta Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tidore Kepulauan.