Dua Satpam PT SKB Berpeluang Bebas, Yusril Ihza Mahendra Tekankan Fakta Persidangan
Abadikini.com, JAKARTA – Kuasa hukum PT Sentosa Kurnia Bahagia (SKB), Yusril Ihza Mahendra, menyatakan bahwa dua terdakwa dalam kasus dugaan tindak pidana merintangi atau mengganggu kegiatan usaha pertambangan, yakni Jumadi (37) dan Indra (45), memiliki peluang besar untuk dibebaskan. Keduanya merupakan satpam dari PT SKB yang dituduh melakukan pelanggaran tersebut.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Yusril meminta Majelis Hakim untuk tidak mengabaikan fakta-fakta yang terungkap. Menurutnya, tuduhan yang diajukan terhadap Jumadi dan Indra tidak memenuhi unsur pidana sebagaimana yang diatur dalam Pasal 162 Undang-Undang Pertambangan Minerba atau Pasal 335 ayat (1) KUHP.
“Tuduhan merintangi kegiatan usaha pertambangan terhadap dua satpam PT SKB ini tidak dapat dibuktikan secara meyakinkan oleh Jaksa Penuntut Umum. Dengan demikian, kedua terdakwa memiliki peluang besar untuk dibebaskan,” ujar Yusril di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Yusril juga menekankan bahwa dari sebelas saksi yang dihadirkan dalam persidangan, tidak ada satupun yang menyatakan bahwa Jumadi dan Indra melakukan tindakan sebagaimana yang didakwakan oleh jaksa. Salah satu saksi, Kepala Desa Beringin Makmur II, Heri Adi, mengungkapkan bahwa lahan yang menjadi locus delicti baru dibebaskan oleh PT Gorby Putra Utama (GPU) pada tahun 2023 melalui seseorang yang mengaku bernama Madi, tanpa dokumen kepemilikan lahan yang jelas.
Sebaliknya, Yusril menunjukkan fakta bahwa lahan tersebut telah dibebaskan oleh PT SKB pada 25 Juli 2018 dari warga Desa Sako Suban. Lahan tersebut telah digunakan oleh PT SKB untuk kebun kelapa sawit sejak tahun 2018,
