Arsjad Rasjid: Komitmen Bebas Emisi Jangan Mengorbankan Potensi Pertumbuhan Asia Tenggara
Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua ASEAN-BAC Indonesia, Arsjad Rasjid, menegaskan bahwa komitmen untuk mencapai nol emisi atau Net Zero Emission (NZE) tidak boleh mengorbankan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara yang sedang berkembang pesat. Dalam pertemuan “Asia Zero Emissions Community (AZEC) Advocacy Group Roundtable” yang digelar pada Selasa (20/8/2024), Arsjad menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara penerapan prinsip keberlanjutan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan ini.
Pertemuan ini, yang pertama kali diselenggarakan setelah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pembentukan AZEC Advocacy Group pada KTT Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang pada Desember 2023 di Tokyo, Jepang, dihadiri oleh berbagai pemimpin bisnis, pemerintah, dan pakar energi dari seluruh Asia. AZEC Advocacy Group Roundtable ini merupakan inisiatif yang didukung oleh Kadin Indonesia melalui ASEAN-BAC Indonesia, bekerja sama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dan Japan Business Federation (Keidanren).
Arsjad Rasjid dalam sambutannya menyatakan bahwa komitmen untuk mencapai nihil emisi harus disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing negara di Asia, agar potensi pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat dapat terus terjaga. “Indonesia sendiri berkomitmen kuat untuk mencapai ekonomi net-zero pada 2060 atau lebih cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arsjad menekankan bahwa pendekatan global terhadap transisi energi harus mempertimbangkan kebutuhan energi yang kompleks serta lanskap ekonomi yang berbeda-beda di setiap negara di Asia. Menurutnya, keseimbangan antara ketahanan energi dan transisi menuju energi yang lebih hijau dan berkelanjutan sangat penting untuk dicapai.
Arsjad juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional dalam forum seperti AZEC untuk memastikan bahwa visi transisi energi ini selaras dengan kontribusi sektor swasta di Asia. “Kita harus menemukan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan, terutama dengan adanya pergeseran pertumbuhan global ke kawasan Asia,” tegasnya.
Selain itu, Managing Director Keidanren, Arihiro Iwamura, menambahkan bahwa AZEC berperan sebagai platform untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon dapat dicapai secara bersamaan oleh industri di seluruh Asia. Sementara itu, President ERIA, Prof. Tatsuya Watanabe, menekankan bahwa keberhasilan transisi ekonomi berkelanjutan di Asia sangat bergantung pada kemampuan setiap negara untuk mengintegrasikan teknologi yang tepat, sambil tetap menghormati kebutuhan dan tantangan spesifik mereka masing-masing.
Ketua ASEAN-BAC Laos 2024, Oudet Souvannavong, juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar negara Asia yang didukung oleh teknologi dan pendanaan yang memadai untuk mewujudkan transisi energi yang efektif.
AZEC Advocacy Group Roundtable ini menjadi ajang penting bagi para pemimpin bisnis, pemerintah, dan pakar energi untuk berbagi pengetahuan dan solusi terkait transisi energi di Asia. Inisiatif ini juga mencerminkan komitmen Kadin Indonesia dalam mendukung target emisi nol pada tahun 2060 atau lebih cepat, sesuai dengan komitmen nasional Indonesia di bawah UNFCCC.