Investigasi Akhir Ungkap Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Merenggut Nyawa Presiden Iran Ebrahim Raisi

Abadikini.com, JAKARTA – Hasil investigasi terbaru telah mengungkapkan penyebab kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, pada 20 Mei 2024 lalu.

Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal dunia setelah helikopter yang ditumpanginya hilang kontak dan ditemukan dalam kondisi hancur. Sebelumnya, sejumlah pihak menuding Israel sebagai dalang dari kecelakaan tersebut, mengingat hubungan kedua negara yang sedang memanas.

Menurut laporan dari kantor berita Iran, Fars, yang dirilis Kamis (22/8/2024), helikopter tersebut diketahui membawa beban melebihi kapasitas yang ditetapkan, yang menyebabkan pilot kesulitan dalam mengendalikannya.

Temuan ini sejalan dengan hasil penyelidikan awal militer Iran pada Mei 2024, yang juga tidak menemukan adanya indikasi tindak kejahatan dalam kecelakaan tersebut.

“Penyelidikan mengenai jatuhnya helikopter yang membawa Ebrahim Raisi telah selesai. Dipastikan kejadian ini murni kecelakaan,” kata sumber resmi yang dilaporkan oleh Fars.

Dua faktor utama diidentifikasi sebagai penyebab kecelakaan yang menewaskan Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian. Pertama, kondisi cuaca buruk saat penerbangan berlangsung. Kedua, helikopter tersebut membawa beban yang melebihi kapasitas yang seharusnya.

Laporan juga mengungkap bahwa jumlah penumpang dalam helikopter tersebut melampaui batas yang ditetapkan oleh protokol keamanan.

Pada awal Mei 2024, militer Iran dalam penyelidikan awalnya juga menyimpulkan bahwa tidak ada tanda-tanda peluru atau sabotase pada puing-puing helikopter.

“Tidak ada temuan mencurigakan dalam komunikasi terakhir antara menara kontrol dan kru pesawat,” tambah laporan tersebut.

Komunikasi terakhir antara helikopter presiden dan dua helikopter pendamping terjadi sekitar satu setengah menit sebelum kecelakaan.

Puing-puing helikopter ditemukan di pegunungan barat laut Iran oleh drone setelah jatuh saat dalam perjalanan kembali dari kunjungan ke perbatasan Iran dan Azerbaijan.