Tantangan Ridwan Kamil dalam Merebut Dukungan Pemilih di Pilgub DKI Jakarta
Abadikini.com, JAKARTA – Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, dihadapkan pada tantangan berat dalam memenangkan hati pemilih di ibu kota. Fenomena penolakan terhadap sosok yang akrab disapa RK ini semakin mencuat, terutama di kalangan pemuda dan kelompok masyarakat tertentu.
Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, terdapat dua kelompok yang secara terbuka menunjukkan resistensi terhadap kehadiran Ridwan Kamil dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2024.
“Kelompok pertama adalah kaum muda, khususnya suporter sepak bola. Mereka menolak RK karena sentimen yang berakar pada rivalitas antara pendukung Persija (Jakmania) dan Persib (Bobotoh),” ujar Andi, dalam keterangannya yang dikutip pada Senin (16/9/2024).
Selain itu, kelompok kedua yang menolak Ridwan Kamil berasal dari warga yang merasakan dampak positif kepemimpinan Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Mereka cenderung loyal terhadap Anies dan menolak kandidat lain yang dinilai tidak mampu meneruskan kebijakan-kebijakan yang dianggap berhasil.
“Kedua kelompok ini menjadi basis penolakan utama terhadap RK di Jakarta. Mereka merasa kepemimpinan Anies memberi manfaat, sehingga menolak sosok yang dinilai tidak sejalan dengan visi tersebut,” tambah Andi, yang juga merupakan analis politik Universitas Nasional.
Untuk mengatasi tantangan ini, Ridwan Kamil harus bekerja lebih keras dalam menyusun strategi yang dapat menarik dukungan dari kedua kelompok tersebut. Membangun komunikasi yang baik dengan suporter Jakmania serta merespon aspirasi warga yang mendukung kebijakan Anies Baswedan adalah langkah penting yang harus diambil RK jika ingin memperkuat posisinya di Pilgub DKI Jakarta.
Dinamika politik ini menunjukkan bahwa faktor emosional dan lokalitas sangat memengaruhi peta politik Jakarta, dan Ridwan Kamil dihadapkan pada tugas besar untuk memenangkan hati para pemilih di ibu kota.
